Sindir Pemerintahan Ahok, Anies: Kalau Pemprov DKI Transparan, BNPB Tidak Susah Lagi Nyari Informasi
[tajuk-indonesia.com] - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Pemprov DKI Jakarta sangat mampu menerapkan konsep Open Government.
Apalagi warga Jakarta sebagian besar sudah melek digital dan dapat mengakses informasi dengan mudah.
"Jadi Jakarta ini teknologinya bisa dipakai warga terlibat, bukan hanya
untuk chatting, ngobrol saja, tapi bisa dipakai ngobrolin
masalah-masalah di lingkungannya," kata Anies di Lebak Bulus Dalam II,
Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (28/3/2017).
Anies mengatakan ada tiga aspek yang harus dipenuhi agar sebuah pemerintahan dapat disebut menerapkan konsep Open government.
Pertama soal transparansi.
"Transparansi artinya apa yang semua dikerjakan pemerintah bisa diketahui publik," katanya.
Anies mengatakan dengan transparansi, maka tidak ada data yang disembunyikan.
Misalnya, apabila warga ingin mengetahui titik banjir, maka dapat mengaksesnya melalui website Pemprov DKI.
"Nah kalau pemerintah transparan, engga ada yang disembunyikan tuh.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) engga usah pusing nyari
informasi karena infonya tersedia," katanya.
Selain transparansi, pemerintahan yang menerapkan open government juga harus membuka ruang partisipasi.
Baik itu rencana pembangunan, hingga eksekusi melibatkan partisipasi warga.
"Open government itu membuat proses penyusunan rencana, proses eksekusi
sampai evaluasi melibatkan warga, masyarakat, institusi-institusi. Itu
ada partisipasi," tuturnya.
Terakhir kata Anies, pemerintahan yang open Government menerapkan kolaborasi.
Pemerintah tidak bekerja sendiri melainkan bekerjasama dengan banyak pihak dalam melaksanakan pembangunan.
"Sudah banyak negara, banyak kota menerapkan itu," ujarnya.
Sebelumnya pada musim penghujan Februari lalu, BNPB mengeluhkan sulitnya
memperoleh data titik banjir di Jakarta dari Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengeluhkan hal itu melalui akun
Twitternya,@Sutopo_BNPB, pada Selasa (21/2/2017).
"Sulit sekali akses data banjir ke BPBD DKI Jakarta saat ini. Posko BNPB
meminta data, tapi tidak dikirim. Ada masalah apa?" tulis Sutopo.[tn]