Prodem Sebut Tim Ekonomi Jokowi Justru Membuat Indonesia Makin Melarat
[tajuk-indonesia.com] - Pro Demokrasi (ProDEM) mengungkapkan bahwa tim ekonomi Pemerintahan Joko Widodo membahayakan perekonomian Indonesia. Tim ekonomi yang berada di dalam pemerintahan justru membuat Indonesia semakin melarat.
Sekretaris Jenderal ProDEM, Satyo Purwanto, menyatakan tim ekonomi
pemerintah di bawah komando Sri Mulyani dan Darmin Nasution telah
memangkas anggaran belanja negara sebesar Rp 133,8 triliun. Pemangkasan
anggaran yang mencakup pemotongan belanja kementerian dan lembaga Rp 65
triliun serta transfer ke daerah Rp 68,8 triliun juga di sinyalir hanya
untuk menyenangkan kartel internasional.
“Dengan retorika murahan untuk meraih kepercayaan publik dan membuat
dunia usaha menjadi lebih yakin dalam melakukan aktivitas ekonomi,
padahal ujung-ujungnya Rp 221 triliun dari APBN 2017 hanya untuk bayar
hutang,” ujar Satyo kepada Aktual, Jum’at (17/3).
Menurutnya, pengetatan anggaran atau austeriry yang dilakukan SMI
merupakan resep yang sudah terbukti gagal di kawasan Eropa. Di
negeri-negeri Eropa yang sedang terlanda krisis, Austerity yang
dipaksakan oleh Troika (Bank Dunia, IMF, dan Uni eropa) malah semakin
memperburuk perekonomian dalam negeri, seperti Yunani misalnya.
“Anehnya, meskipun terbukti telah gagal di Eropa, resep pemotongan
anggaran ini kembali diulang oleh SMI di pemerintahan Jokowi,” ucap
Satyo keheranan.
Di bawah komando SMI, tim ekonomi Presiden Jokowi hanya mampu membuat
pertumbuhan ekonomi di 2016 tidaklah maksimal, yaitu hanya sebesar 5,02 %
karena masih memegang prinsip kuno dan konservatif. Padahal, menurut
Satyo, pertumbuhan ekonomi dapat menembus 6,5-6,7 % jika disertai dengan
terobosan yang kreatif.
“Apalagi terbukti program pengampunan pajak atau Tax Amnesty juga gagal
hanya mencapai Rp114 triliun dari target Rp165 triliun, Lengkap sudah
kegagalan SMI, Darmin Nasution dkk di dalam pemerintahan Jokowi saat
ini. Negara tambah melarat, rakyat tambah sekarat,” tandasnya. [akt]