Panas... Membongkar Agenda Terselubung Papa Setnov Gencar Capreskan Jokowi 2019, Biar...
[tajuk-indonesia.com] - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) semakin gencar menyampaikan partainya akan mencapreskan Jokowi pada Pilpres 2019. Terakhir, saat pelantikan pengurus DPD II Partai Golkar Makassar, 26 Maret lalu, Setnov kembali menegaskan Golkar calonkan Jokowi di Pilpres 2019.
Rupanya, niat Golkar dan Setnov mencalonkan Jokowi dinilai punya agenda
tersembunyi. Muncul kecurigaan, Setnov ingin berlindung di balik Jokowi
dari kasus korupsi e-KTP yang membelitnya saat ini.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi mengatakan,
semakin gencarnya pencapresan Jokowi yang dilakukan Setnov, menimbulkan
pertanyaan publik, apakah ini ada kaitannya dengan nama Ketum Golkar
itu yang masuk dalam pusaran kasus korupsi e-KTP.
"Setnov dan Golkar pasti memiliki hidden agenda untuk mendukung Jokowi
sedini mungkin. Dalam politik tidak ada makan siang yang gratis, tetapi
pasti sarat dengan berbagai kepentingan. Apakah dalam bentuk
perlindungan hukum? Itu yang nanti bisa terbukti atau tidak di akhir
muara persidangan kasus rasuah e-KTP," kata Ari di Jakarta, Selasa
(28/3).
Ari mengatakan, setelah sebelumnya nama Setnov 'lolos' dari kasus 'Papa
Minta Saham, kini di kasus e-KTP nama Ketua DPR itu juga kembali
terlilit. Khususnya dalam pengaturan mulusnya usulan program e-KTP di
DPR.
"Kepiawaian Setnov di panggung politik sudah teruji ketika dia lolos
dari jeratan kasus 'Papa Minta Saham' dan sepertinya keliahaian Setnov
masih akan terlihat di kasus e-KTP," tandas Ari.
Lebih jauh dari itu, Ari menilai, munculnya kembali nama Setnov dalam
pusaran kasus korupsi, menunjukkan rentannya relasi politisi dengan
penyelewengan kekuasaan.
Nama Setya Novanto setidaknya disebut 22 kali dalam dakwaan KPK terkait
kasus korupsi e-KTP yang merugikan negara Rp 2,3 triliun. Novanto
diyakini sebagai pihak yang mengatur dan meloloskan anggaran fantastis
e-KTP senilai Rp 5,9 triliun. (ma)