Nah! Eks Sekjen Kemendagri akui terima US$ 500 ribu dari Irman dan Andi
[tajuk-indonesia.com] - Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negri periode 2007 hingga 2014, Diah Anggraeni mengaku menerima duit sebesar US$ 500 ribu dari Irman dan Andi Agustinus alias Andi Narogong sebelum memasuki masa pensiun.
"Sebelum masa pensiun, 2013, dari pak Irman US$ 300 ribu sedangkan dari Andi US$ 200 ribu, beda waktunya nggak lama setelah dari Irman, kurang lebih semingguan," kata Diah saat memberikan kesaksian untuk terdakwa Irman dalam sidang e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Raya, Jakarta Pusat, hari ini.
Saat Ketua Majelis Hakim,Jhon Halasan Butar-butar menanyakan, apakah duit dari Irman merupakan kode dari 3-3-1 perihal pembagian duit US$ 700 ribu terkait suap e- KTP, Diah mengaku tidak mengetahui dari mana asal usul uang pemberian tersebut, menurutnya pemberian Irman karena Irman sedang mendapatkan rezeki banyak.
"Ada stafnya pak Irman yang ngasih ke rumah saya kira-kira maghrib, Saya tidak tahu dari mana asal usulnya, saya berpikir beliau (Irman) sedang mendapatkan rezeki banyak," ujarnya.
Sementara untuk uang dari Andi Narogong, ia awalnya menolak, karena ia berpikir pemberian uang tersebut berasal dari e-KTP, namun karena Andi meninggalkan uang tersebut di mejanya, akhirnya ia menyimpan uang tersebut.
"Saya berpikir ini kenapa pemberian uang terus-terusan (saat Andi Narogong memberikan uang di Ruang kerjanya), lalu saya katakan ke Andi, ini uang e-KTP ya, Andi Menjawab bukan, saya katakan ke andi, sudahlah ndi tidak usah, bawa saja uangnya, tapi Andi tetap meninggalkan uang itu di meja saya, lalu mereka keluar," sanggah mantan orang nomor dua di Kemendagri itu.
Saat hakim menggali informasi lebih dalam, kenapa uang tersebut tidak dikembalikan atau dilaporkan ke penegak hukum. Diah menjawab sudah ada niatan untuk mengembalikan uang tersebut, namun karena takut, Ia akhirnya mengurungkan niatnya dan hanya menyimpan uang tersebut.
"Saya tadinya akan mengembalikan uang tersebut, tapi pak Irman mengatakan jika ibu menolak uang tersebut, ibu sama saja bunuh diri," jawab Diah sambil menangis.
Usai menangis, Diah langsung menceritakan kehidupan pribadinya di Jakarta. "Saya kan seorang diri di sini (Jakarta). Suami dan anak - anak saya tinggal di Semarang," katanya. [rms]
"Ada stafnya pak Irman yang ngasih ke rumah saya kira-kira maghrib, Saya tidak tahu dari mana asal usulnya, saya berpikir beliau (Irman) sedang mendapatkan rezeki banyak," ujarnya.
Sementara untuk uang dari Andi Narogong, ia awalnya menolak, karena ia berpikir pemberian uang tersebut berasal dari e-KTP, namun karena Andi meninggalkan uang tersebut di mejanya, akhirnya ia menyimpan uang tersebut.
"Saya berpikir ini kenapa pemberian uang terus-terusan (saat Andi Narogong memberikan uang di Ruang kerjanya), lalu saya katakan ke Andi, ini uang e-KTP ya, Andi Menjawab bukan, saya katakan ke andi, sudahlah ndi tidak usah, bawa saja uangnya, tapi Andi tetap meninggalkan uang itu di meja saya, lalu mereka keluar," sanggah mantan orang nomor dua di Kemendagri itu.
Saat hakim menggali informasi lebih dalam, kenapa uang tersebut tidak dikembalikan atau dilaporkan ke penegak hukum. Diah menjawab sudah ada niatan untuk mengembalikan uang tersebut, namun karena takut, Ia akhirnya mengurungkan niatnya dan hanya menyimpan uang tersebut.
"Saya tadinya akan mengembalikan uang tersebut, tapi pak Irman mengatakan jika ibu menolak uang tersebut, ibu sama saja bunuh diri," jawab Diah sambil menangis.
Usai menangis, Diah langsung menceritakan kehidupan pribadinya di Jakarta. "Saya kan seorang diri di sini (Jakarta). Suami dan anak - anak saya tinggal di Semarang," katanya. [rms]