Kiai Ahsin: Dunia Islam Masih Dirundung Berbagai Cobaan
[tajuk-indonesia.com] - Ketua Dewan Penasehat Nusantara mengaji Dr KH Ahsin Sakho Muhammad Alhafiz mengingatkan bahwa saat ini dunia Islam masih dirundung berbagai macam cobaan. Menurutnya, perseteruan, pergolakan, dan peperangan antar sesama masih terus berlangsung di beberapa negara dengan dampak yang ditimbulkan sungguh dahsyat.
Hal itu juga disampaikan Kiai Ahsin di hadapan delegasi dan keluarga Kerajaan Arab Saudi pada kesempatan khutbah Sholat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta kemarin.
Dia menjelaskan, apa yang terjadi di dunia Islam saat ini jauh dari watak Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin yakni membawa rahmat pada seluruh alam.
"Pada masa
lalu kaum muslimin juga mengalami kejadian yang serupa, bahkan sangat
dahsyat. Menghadapi persoalan internal dan eksternal. Namun umat Islam
kembali bangkit dan menjadi masyarakat yang diperhitungkan dalam
percaturan dunia," ujar Kiai Ahsin kepada wartawan di Jakarta, Sabtu
(4/3).
Menurutnya, terdapat tiga watak dasar dalam Islam, yaitu rahmah atau kasih sayang kepada semua mahkluk, tawasuth atau moderat, dan tasamuh alias toleransi.
"Watak ini harus menjadi pijakan dalam semua kegiatan kaum muslimin. Mulai dari skala kecil sampai skala besar," kata Kiai Ahsin.
Dia menambahkan, perilaku Nabi Muhammad SAW dalam kesehariannya adalah yang manusiawi, wajar, mudah dalam semua urusan, tidak menyukarkan, pemaaf, empati, senang bergaul dengan siapa saja. Serta pribadi yang sangat mengesankan, dan merupakan pribadi yang disegani baik kawan maupun lawan.
"Dunia tercerahkan oleh sosok yang agung ini. Inilah watak sebenarnya dari agama Islam. Sebaliknya sifat yang ekstrim akan membawa dampak yang tidak baik dalam kehidupan dan tidak mencitrakan hal yang positif dalam perkembangan Islam," jelas Kiai Ahsin.
Untuk diketahui, Kiai Ahsin adalah satu-satunya doktor di Indonesia dalam Bidang Riwayat Qira'at dan Ilmu Al Quran. Dia berhasil meraih gelar doktor dengan yudisium Mumtaz Syaraful Ula atau Cumlaude pada 1989 di Jam'iyyah Al-Islamiyyah, Madinah. Sejak kelulusannya dari Madinah, Kiai Ahsin tidak henti-henti menggiatkan Tahfiz Al Quran. Hingga kini, mantan rektor Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta itu juga menjadi ketua Dewan Penasehat Nusantara Mengaji. [rmol]
Menurutnya, terdapat tiga watak dasar dalam Islam, yaitu rahmah atau kasih sayang kepada semua mahkluk, tawasuth atau moderat, dan tasamuh alias toleransi.
"Watak ini harus menjadi pijakan dalam semua kegiatan kaum muslimin. Mulai dari skala kecil sampai skala besar," kata Kiai Ahsin.
Dia menambahkan, perilaku Nabi Muhammad SAW dalam kesehariannya adalah yang manusiawi, wajar, mudah dalam semua urusan, tidak menyukarkan, pemaaf, empati, senang bergaul dengan siapa saja. Serta pribadi yang sangat mengesankan, dan merupakan pribadi yang disegani baik kawan maupun lawan.
"Dunia tercerahkan oleh sosok yang agung ini. Inilah watak sebenarnya dari agama Islam. Sebaliknya sifat yang ekstrim akan membawa dampak yang tidak baik dalam kehidupan dan tidak mencitrakan hal yang positif dalam perkembangan Islam," jelas Kiai Ahsin.
Untuk diketahui, Kiai Ahsin adalah satu-satunya doktor di Indonesia dalam Bidang Riwayat Qira'at dan Ilmu Al Quran. Dia berhasil meraih gelar doktor dengan yudisium Mumtaz Syaraful Ula atau Cumlaude pada 1989 di Jam'iyyah Al-Islamiyyah, Madinah. Sejak kelulusannya dari Madinah, Kiai Ahsin tidak henti-henti menggiatkan Tahfiz Al Quran. Hingga kini, mantan rektor Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta itu juga menjadi ketua Dewan Penasehat Nusantara Mengaji. [rmol]