ADB Puji Infrastruktur Jokowi, Ujung-ujungnya Utang
[tajuk-indonesia.com] - Era Joko Widodo, eranya pembangunan infrastruktur. Keputusan berani ini disanjung Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB). Jurus ampuh mengentaskan kemiskinan.
"Infrastruktur untuk kebutuhan sehari-hari itu misalnya sanitasi, air bersih. Infrastruktur sosial itu misalnya untuk kesehatan, pendidikan. Semua itu penting," Vice President ADB, Bambang Susantono di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (21/03/2017).
Bambang bilang, pembangunan infrastruktur bukan semata-mata untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi saja, tapi bisa merubah seluruh struktur kegiatan ekonomi, sehingga ekonomi suatu negara ataupun daerah tersebut akan bergerak. "Infrastruktur itu penting bukan hanya untuk pertumbuhan ekonomi tapi untuk kebutuhan dasar, kondisi sosial, kebutuhan sehari-hari," katanya.
Namun, kata Bambang, yang terpenting dari pembangunan infrastruktur
adalah memprioritaskan daerah. Ini penting agar efek ekonominya
dirasakan langsung masyarakat di daerah. "Bagaimana kita bisa memilih
dan memprioritaskan dengan kondisi lokal, itu yang kita harapkan
kapasitas itu harus dimiliki oleh anggota ADB," katanya.
Diharapkan, pembangunan infrastruktur bisa mengatasi kesenjangan sosial
dan ekonomi. Untuk itu, ADB siap menggelontorkan dana pinjaman yang
perlu dilihat sebagai dana bantuan untuk pembangunan.
"ADB itu dipunyai oleh 67 negara. Dipunyai ya, 48 negara di Asia
Pasifik. Indonesia itu salah satu pemilik ADB. Bahkan salah satu pemilik
terbesar ditinjau dari kondisi saham," tandasnya. [inc]