4 Menteri Ini Pasti Tak Bisa Tidur Pulas
[tajuk-indonesia.com] - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menkominfo Rudiantara dipastikan tak bisa tidur nyenyak, karena kemarin mereka dimarahi Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan.
Keempat menteri itu bikin jengkel Luhut karena tak hadir saat rapat
koordinasi pelaksanaan Sail Banda 2017 di Hotel Sari Pan Pacific,
Jakarta. Alih-alih duduk di kursi yang telah disediakan, mereka justru
hanya mengirimkan perwakilan.
Luhut yang baru saja ditugaskan Presiden Jokowi memimpin gelaran
IMF-World Bank Annual Meeting 2018, memang layak marah melihat kelakuan
para menteri yang terkesan menomorduakan acara yang maha penting
tersebut.
Di acara event sail tahunan tersebut, Luhut menjabat sebagai ketua umum.
Jauh-jauh hari Luhut sudah melakukan persiapan agar acara berjalan
sukses. Acara ini memang sangat penting. Karena selain untuk promosi
meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara, acara ini juga sebagai
etalase Indonesia di mata wisatawan mancanegara. Pemerintah tak ingin
dianggap amatiran atau kampungan karena tidak bisa menggelar acara kelas
dunia.
"Kalau nggak hadir bilang nggak hadir. Jangan bilang ke presiden hadir
malah nggak hadir. Kalau mau kerja yang serius dong. Jangan main-main,"
tegas Luhut dengan wajah serius.
Memang tak ada nama menteri yang disebut Luhut secara langsung. Namun
penanggung jawab teknis acara ini memang ada di Kementerian Pariwisata.
Apa Menteri Arief yang kena getah? Nggak tahu. "Kalau mau kerja, kerja
benar. Saya mohon kita jangan kerja main-main. Ini kerja, Presiden ke
sana. Masa kementeriannya nggak datang. Masa yang satu hadir yang satu
nggak hadir," ujarnya lagi.
"Saya nggak suka. Ini juga persiapan transportasi juga," tegur Luhut.
Mendengar nada Luhut meninggi dan melihat mimik muka Luhut seperti itu,
peserta rapat diam, hanya kepalanya yang manggut-manggut. Beberapa
peserta sibuk menulis di buku.
Luhut mengatakan persiapan Sail Banda 2017 harusnya dilakukan maksimal.
Karena acara ini bukan agenda kecil. Presiden akan hadir membuka acara.
Selain itu wisatawan mancanegara akan menyaksikan bagaimana persiapan
panitia menggelar acara tersebut.
"Ini yang kedelapan, acara akan dilaksanakan November, waktu tinggal
tujuh bulan lagi, harusnya persiapannya bisa lebih baik, saya mohon kita
kerja jangan main-main," ancam Luhut.
"Kalau mau, kerjain. Kalau nggak mau kerjain, bubarin saja. Atau mundur saja kalau nggak bisa," ancamnya lebih keras.
Luhut tak mau acara Sail Banda 2017 mengulang kegagalan Sail Karimata
yang digelar tahun lalu. Menurut Luhut, Sail Karimata yang dilaksanakan
di Kayong Utara, Kalimantan Barat terkesan kurang persiapan. Misalnya,
saat gelaran sudah mulai, masih ada perbaikan jalan. "Jangan sampai
terjadi lagi. Kampungan, Presiden tidak pantas datang ke acara seperti
itu," kata Luhut.
"Saya minta untuk ke depan hadir rapat ini tanggung jawab masing-masing,
karena kita mau bikin baru. Rapat kayak gini saja ada yang nggak hadir.
Harusnya ditegor," pungkasnya.
Deputi Bidang Pengembangan dan Destinasi Industri Pariwisata Kemenpar
Dadang Rizki Ratman merasa kritikan Luhut bukan ditujukan ke Menteri
Arief Yahya. "Buka," kata Dadang singkat kepada Rakyat Merdeka, tadi
malam.
Sekadar latar, Sail Banda 2017 akan berlangsung di Sabang, Aceh.
Rencananya kegiatan ini akan dilaksanakan di empat lokasi yaitu Teluk
Sabang, Sabang Fair, Gapang Resort dan juga Kilometer nol. Acara puncak
gelaran Sail Sabang yang dihadiri langsung Presiden Jokowi rencananya
berlangsung di Pasiran, Teluk Sabang. Ditargetkan akan hadir 100 yacht
atau kapal pesiar yang mengikuti acara tersebut.
Pada acara puncak akan ditampilkan sejumlah kegiatan seperti tarian
kolosal Laksamana Malahayatu dan Tall Ship Parade dengan melayarkan KRI
Bima Suci dari Spanyol. Kegiatan lainnya yang akan digelar antara lain
adalah Jambore Iptek International Free Diving Competion, Sabang
Underwater Contest, Sabang Carnival, Kapal Pemuda Nusantara.[rmol]