Prabowo Minta Kader Gerindra Tiru Sikap Ksatria Salahuddin Al Ayubi
[tajukindonesia.net] - Pemimpin pasukan Islam dalam perang Salib, Salahuddin Al Ayubi merupakan sosok pejuang yang dikagumi oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Menurutnya, Salahuddin merupakan sosok seorang ksatria yang menginspirasi karena keberanian dan kebijaksanaan sifatnya.
Atas alasan itu, Prabowo membawa kisah perjuangan Salahuddin tersebut dalam pidatonya di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-9 Partai Gerindra di Kantor DPP Partai Gerindra, Jalan RM Harsono, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (6/2).
"Riwayat hidupnya luar biasa. Dia ksatria yang mulia hidupnya," kenang Prabowo.
Prabowo lantas menceritakan kisah peperangan Salahudin dengan seorang raja Inggris, Richard The Lionheart. Menurut Prabowo, Richard juga seorang ksatria pemberani.
"Richard dijuluki The Lionheart, berhati singa. Karena dia seorang pemberani," kata Prabowo.
Suatu ketika, sambung Prabowo, Richard jatuh dari kudanya dan dia dikepung ratusan prajurit Salahudin. Namun, karena sifat Salahudin yang bijaksana, ia meminta adiknya membawakan kuda untuk Richard.
"Kata Salahudin, tidak pantas seorang raja, ksatria mati tidak di atas kuda. Saya terharu, ini panglima yang hebat," kata Prabowo seperti diberitakan RMOLJakarta.
Ditambahkan Prabowo, sifat tersebut yang kemudian ingin diterapkan untuk para kader Partai Gerindra. Seorang prajurit, katanya, tidak boleh takut dalam membela kebenaran, tapi juga harus memiliki jiwa ksatria yang arif.
"Ini harus kita tanamkan dalam jiwa kita," pungkasnya. [rmol]
"Riwayat hidupnya luar biasa. Dia ksatria yang mulia hidupnya," kenang Prabowo.
Prabowo lantas menceritakan kisah peperangan Salahudin dengan seorang raja Inggris, Richard The Lionheart. Menurut Prabowo, Richard juga seorang ksatria pemberani.
"Richard dijuluki The Lionheart, berhati singa. Karena dia seorang pemberani," kata Prabowo.
Suatu ketika, sambung Prabowo, Richard jatuh dari kudanya dan dia dikepung ratusan prajurit Salahudin. Namun, karena sifat Salahudin yang bijaksana, ia meminta adiknya membawakan kuda untuk Richard.
"Kata Salahudin, tidak pantas seorang raja, ksatria mati tidak di atas kuda. Saya terharu, ini panglima yang hebat," kata Prabowo seperti diberitakan RMOLJakarta.
Ditambahkan Prabowo, sifat tersebut yang kemudian ingin diterapkan untuk para kader Partai Gerindra. Seorang prajurit, katanya, tidak boleh takut dalam membela kebenaran, tapi juga harus memiliki jiwa ksatria yang arif.
"Ini harus kita tanamkan dalam jiwa kita," pungkasnya. [rmol]