Pengamat Menilai Ahok Gagal Pahami Tipe Banjir di Jakarta
[tajuk-indonesia.com] - Pengamat
perkotaan Universitas Trisakti mengungkapkan jika Gubernur DKI Jakarta
Basuki T Purnama (Ahok) gagal paham dengan tipe banjir yang ada di
Jakarta.
Menurut Nirwono, seharusnya Pemprov DKI bisa memahami apa yang terjadi di Jakarta jika hujan dengan intensitas tinggi datang. Sehingga kedepan DKI sudah siap dengan segala kemungkinan.
"Jadi tipe banjir di Jakarta ada empat yaitu hujan lokal tidak merata dan menyebabkan banjir lokal karena daerah resapan yang berkurang serta saluran air yang tidak berfungsi dengan baik," kata Nirwono, Rabu (22/2/2017).
Nirwono menambahkan, jika tipe lainnya yaitu kenaikan permukaan air laut di pantai utara akibat pasang. Sehingga menyebabkan rob dan genangan di pantai utara Jakarta.
Tak hanya itu, tipe selanjutnya yaitu banjir kiriman yang sering terjadi akibat meluapnya air sungai karena daerah selatan atau hujan deras di puncak. Dampaknya warga di sekitaran Kali Ciliwung seperti Bukit Duri terkena imbasnya.
"Seperti kita tahu banjir besar yang melumpuhkan Jakarta pada 1996, 2002, 2007, 2012 dan 2014 lalu akibat ketiga tipe terjadi secara bersama yaitu hujan lokal, rob, banjir kiriman," kata Nirwono.
Sehingga Nirwono merasa jika tipe yang berbeda ini membutuhkan penanganan banjir yang berbeda pula. Dan ini menurutnya gagal dipahami oleh Pemprov DKI lebih khusus Gubernur dan Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA).
[sindo]
Menurut Nirwono, seharusnya Pemprov DKI bisa memahami apa yang terjadi di Jakarta jika hujan dengan intensitas tinggi datang. Sehingga kedepan DKI sudah siap dengan segala kemungkinan.
"Jadi tipe banjir di Jakarta ada empat yaitu hujan lokal tidak merata dan menyebabkan banjir lokal karena daerah resapan yang berkurang serta saluran air yang tidak berfungsi dengan baik," kata Nirwono, Rabu (22/2/2017).
Nirwono menambahkan, jika tipe lainnya yaitu kenaikan permukaan air laut di pantai utara akibat pasang. Sehingga menyebabkan rob dan genangan di pantai utara Jakarta.
Tak hanya itu, tipe selanjutnya yaitu banjir kiriman yang sering terjadi akibat meluapnya air sungai karena daerah selatan atau hujan deras di puncak. Dampaknya warga di sekitaran Kali Ciliwung seperti Bukit Duri terkena imbasnya.
"Seperti kita tahu banjir besar yang melumpuhkan Jakarta pada 1996, 2002, 2007, 2012 dan 2014 lalu akibat ketiga tipe terjadi secara bersama yaitu hujan lokal, rob, banjir kiriman," kata Nirwono.
Sehingga Nirwono merasa jika tipe yang berbeda ini membutuhkan penanganan banjir yang berbeda pula. Dan ini menurutnya gagal dipahami oleh Pemprov DKI lebih khusus Gubernur dan Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA).
[sindo]
Related Posts :
Ahokers Wacanakan Penghapusan, Mahfud MD: Justru Pasal Penistaan Agama Dipelopori Oleh Presiden Soekarno Agar Indonesia Damai
PLT Gubernur Djarot Ditantang Redam Kebrutalan Aksi Ahokers
Ironi!! Megawati akan Gugat Pasal Penistaan Agama yang Padahal Dibuat oleh Bapaknya Sendiri
Politik Memanas, Apa Kata Sri Mulyani?
Wow... Menang Pilkada DKI, Elektabilitas Prabowo Subianto Melejit
