Ogah Ikut Demokrat, PKS Tunggu Bukti Dari Ahok


[tajukindonesia.net]            -            Fraksi Partai Demokrat berusaha mengumpulkan dukungan untuk hak angket DPR RI berkaitan dugaan penyadapan terhadap komunikasi Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin. Tetapi, gagasan itu kurang mendapat sambutan dari fraksi-fraksi lain.
Politikus senior di Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, mengatakan, fraksinya mengambil sikap independen dalam isu tersebut.

"Kami punya sikap politik sendiri," ujar pimpinan MPR RI itu kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (3/2).

PKS malah akan menanyakan persoalan itu pertama kali ke pihak Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama atau Ahok dan kuasa hukumnya. Alasannya, isu tersebut digaungkan pihak Ahok di persidangan kasus dugaan penistaan agama tanggal 31 Januari 2017 di mana Ahok menjadi terdakwanya.

"Justru kami akan meminta klarifikasi dari pihak Ahok dan tim hukumnya. Kami minta dan tuntut apa bukti dari mereka yang memojokan Kiai Ma'ruf Amin di persidangan," tegas Hidayat.

Menurut PKS, sangat penting bagi Ahok dan tim hukumnya untuk memberikan klarifikasi dan bukti-bukti dari apa yang mereka tuduhkan.

"Nah, kalau kalau mereka sudah berikan klarifikasi, apa bukti mereka, apa yang mereka miliki, atau justru hanya klaim, ya kami akan sikapi berikutnya. Kita tunggu bukti dari Pak Ahok dan tim hukumnya," jelasnya. [rmol]














Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :