Jokowi: Jika Semua Bertanya Ke Presiden Dan Kapolri, Lalu Saya Bertanya Ke Siapa?
[tajukindonesia.net] - Presiden Joko Widodo akhirnya berkomentar atas kehebohan yang terjadi di media sosial dalam tiga hari terakhir terkait tagar #SayaBertanya.
#SayaBertanya sempat menjadi trending topic di media sosial twitter dipicu cuitan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada Senin lalu (6/2).
Status SBY berbunyi, "Saya bertanya kpd (kepada) Bapak Presiden & Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak utk tinggal di negeri sendiri, dgn (dengan) hak asasi yg (yang) saya miliki". SBY menuliskan itu karena terusik dengan demonstrasi mahasiswa yang menyasar kediaman pribadinya di Mega Kuningan, Jakarta.
Sambil berkelakar, Jokowi merespons guyonan yang mewabah itu.
"Sekarang
semua jadi bertanya kepada Presiden dan Kapolri, iya kan? Banyak
pertanyaan tentang segala soal. Lalu saya sendiri bertanyanya kepada
siapa? Itu tadi guyonan ya," ucap Jokowi kepada para wartawan, usai
berbelanja buku di pusat perbelanjaan Maluku City Mal, Kota Ambon, Rabu
malam (8/2).
Dikutip dari situs resmi Setneg, Jokowi meminta segala hal yang berkaitan dengan urusan kenegaraan dimusyawarahkan dan dibicarakan dalam forum tertutup. Pembicaraan yang dilakukan dengan cara tersebut diyakini Presiden dapat lebih produktif dan menghasilkan solusi yang nantinya akan disampaikan kepada masyarakat.
Hal serupa telah dilakukan Jokowi ketika menerima permohonan audiensi dari Presiden ke-3 RI, B.J. Habibie, dan Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno. Permohonan audiensi dari kedua tokoh tersebut dilayangkan secara resmi melalui Kementerian Sekretariat Negara.
Jokowi tak lupa mengingatkan masyarakat untuk menjaga ketenangan dan ketertiban, baik menjelang maupun pada masa tenang Pilkada Serentak. Dia tidak menginginkan ada keributan yang dapat memicu perpecahan di kalangan masyarakat.
"Ya, yang namanya hari tenang semua harus tenang. Jangan sampai ada percikan ribut-ribut sekecil apapun," seru Jokowi. [rmol]
Dikutip dari situs resmi Setneg, Jokowi meminta segala hal yang berkaitan dengan urusan kenegaraan dimusyawarahkan dan dibicarakan dalam forum tertutup. Pembicaraan yang dilakukan dengan cara tersebut diyakini Presiden dapat lebih produktif dan menghasilkan solusi yang nantinya akan disampaikan kepada masyarakat.
Hal serupa telah dilakukan Jokowi ketika menerima permohonan audiensi dari Presiden ke-3 RI, B.J. Habibie, dan Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno. Permohonan audiensi dari kedua tokoh tersebut dilayangkan secara resmi melalui Kementerian Sekretariat Negara.
Jokowi tak lupa mengingatkan masyarakat untuk menjaga ketenangan dan ketertiban, baik menjelang maupun pada masa tenang Pilkada Serentak. Dia tidak menginginkan ada keributan yang dapat memicu perpecahan di kalangan masyarakat.
"Ya, yang namanya hari tenang semua harus tenang. Jangan sampai ada percikan ribut-ribut sekecil apapun," seru Jokowi. [rmol]