Heboh! Sejumlah Habib Mengaku Tak Tahu Fotonya Dicatut di Poster Dzikir Agus-Syilvi
[tajukindonesia.net] - Sepekan jelang pemungutan suara Pilgub DKI, manuver-manuver politik mulai menghiasi Ibu Kota. Salah satunya dilakukan oleh Timses paslon nomor urut 1, Agus-Sylvi.
Paslon yang diusung poros Cikeas itu menggelar dzikir dan doa bersama yang mengundang banyak ulama dan habaib.
Namun ternyata, sejumlah habaib tidak mengetahui bahkan tidak diundang ke acara tersebut. Akan tetapi foto mereka dicatut dan terpampang di lokasi acara.
Poster yang sudah beredar di acara dzikir dan doa itu digelar di GOR Senam Olahraga, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Rabu (8/2/2017) malam.
Acara yang bertajuk Satu Doa untuk Jakarta itu tampak memasang puluhan foto ulama, ustaz, habaib, dan penceramah.
Tak ketinggalan foto Agus-Sylvi juga terpasang besar. Namun ternyata acara tersebut diduga hanya mengambil wajah dari sejumlah ulama.
Syekh Ali Jaber misalnya, ulama kelahiran Madinah Al Munawarah itu mengaku tidak mengetahui kalau nama dan fotonya terpampang di poster itu.
Ulama yang juga hafiz Quran itu bahkan baru mengetahui beberapa jam sebelum acara digelar.
"Saya baru tahu dari antum (anda)," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (8/2/2017).
Syekh Ali yang sekarang sudah jadi WNI itu mengakui kalau salah satu tipikal orang Indonesia adalah suka memasang wajah ulama tanpa memberitahu.
“Biasa di Indonesia suka bikin acara tanpa ada info," tambahnya.
Senada dengan Syekh Ali, Habib Ahmad juga mengaku kaget ketika melihat wajahnya dipasang di poster tersebut.
Habib yang tinggal di kawasan Tebet, Jakarta Selatan itu mengaku bahkan belum pernah melihat posternya.
"Kalau tidak dikasih, saya juga tidak tahu ada acara itu," katanya.
Di tempat terpisah, Habib Novel Bamukmin mengaku mengetahui mendapatkan poster itu. Diakuinya, pihak penyelenggara memang belum memberitahu kepada dirinya.
Dia sendiri melihat poster itu setelah diberitahu oleh jamaah lain.
"Sudah lihat. Tapi tidak ada undangan," terangnya.
Meski demikian, Habib Novel memastikan dirinya tidak akan datang ke acara tersebut. Sebab dirinya tidak terlalu paham dengan agenda zikir dan doa bersama itu. "Saya tidak datang," ujar dia. [ts]
Syekh Ali Jaber misalnya, ulama kelahiran Madinah Al Munawarah itu mengaku tidak mengetahui kalau nama dan fotonya terpampang di poster itu.
Ulama yang juga hafiz Quran itu bahkan baru mengetahui beberapa jam sebelum acara digelar.
"Saya baru tahu dari antum (anda)," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (8/2/2017).
Syekh Ali yang sekarang sudah jadi WNI itu mengakui kalau salah satu tipikal orang Indonesia adalah suka memasang wajah ulama tanpa memberitahu.
“Biasa di Indonesia suka bikin acara tanpa ada info," tambahnya.
Senada dengan Syekh Ali, Habib Ahmad juga mengaku kaget ketika melihat wajahnya dipasang di poster tersebut.
Habib yang tinggal di kawasan Tebet, Jakarta Selatan itu mengaku bahkan belum pernah melihat posternya.
"Kalau tidak dikasih, saya juga tidak tahu ada acara itu," katanya.
Di tempat terpisah, Habib Novel Bamukmin mengaku mengetahui mendapatkan poster itu. Diakuinya, pihak penyelenggara memang belum memberitahu kepada dirinya.
Dia sendiri melihat poster itu setelah diberitahu oleh jamaah lain.
"Sudah lihat. Tapi tidak ada undangan," terangnya.
Meski demikian, Habib Novel memastikan dirinya tidak akan datang ke acara tersebut. Sebab dirinya tidak terlalu paham dengan agenda zikir dan doa bersama itu. "Saya tidak datang," ujar dia. [ts]