FUI Sebut yang Membela Penista Agama itu Orang Munafik
[tajuk-indonesia.com] - Sekjen Forum Umat Islam, Muhammad Al Khaththath menyebut umat Islam yang membela penista agama adalah bagian dari kaum munafik yang diancam Allah akan mendapatkan azab yang pedih.
"Sebab mereka senangnya berteman dengan orang kafir, mereka demennya menjadikan orang kafir sebagai pemimpin, mereka senang berlindung dan melindungi orang kafir, apalagi yang dibela dan dilindungi si penista agama," katanya di Aula Masjid Baiturahman, Jalan Saharjo, Menteng Atas, Jakarta Pusat, hari ini.
Meski tidak menyebut secara rinci, pernyataan Khaththath disampaikan menyindir pihak-pihak yang getol membela calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, yang kini tengah menjalani proses hukum perkara penistaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, karena pernyataannya menyitir Surat Al Maidah 51 di hadapan warga Kepulauan Seribu, September tahun lalu.
Menurut Khaththath, orang munafik ini lebih berbahaya dari orang nonmuslim. "Karena mereka ada yang memakai tujuh dalil, padahal Rasululloh tidak pernah mengangkat orang kafir sebagai pemimpin. Kalau ada yang membantah saya kasih uang Rp 1 miliar," tambahnya.
Menurut Khathath, Nabi Muhammad tetap mengangkat gubernur di Yaman yang pada waktu itu mayoritas Nasrani, dengan pemimpin muslim. "Yang diangkat adalah Gubernur muslim, namanya Muadz bin Jabal, seorang sahabat dari kalangan anshor yang paling alim," tambahnya. [rms]
Meski tidak menyebut secara rinci, pernyataan Khaththath disampaikan menyindir pihak-pihak yang getol membela calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, yang kini tengah menjalani proses hukum perkara penistaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, karena pernyataannya menyitir Surat Al Maidah 51 di hadapan warga Kepulauan Seribu, September tahun lalu.
Menurut Khaththath, orang munafik ini lebih berbahaya dari orang nonmuslim. "Karena mereka ada yang memakai tujuh dalil, padahal Rasululloh tidak pernah mengangkat orang kafir sebagai pemimpin. Kalau ada yang membantah saya kasih uang Rp 1 miliar," tambahnya.
Menurut Khathath, Nabi Muhammad tetap mengangkat gubernur di Yaman yang pada waktu itu mayoritas Nasrani, dengan pemimpin muslim. "Yang diangkat adalah Gubernur muslim, namanya Muadz bin Jabal, seorang sahabat dari kalangan anshor yang paling alim," tambahnya. [rms]
Related Posts :
Polisi: Mapping Kelompok Saracen Sudah Setahun Lalu
Nelly Juliana: Saya Kristen, Gak Enak Dana Umat Islam Saja Yang Diincer, Padahal Ada Juga Dana Umat Lain
Usai Komplotannya Diringkus, 67 Ribu Anggota Menghilang dari Grup Facebook Saracen
Bingung Namanya Masuk Saracen, Eggy Sudjana Ogah Hadir Jika Dipanggil Polisi
Eggy Sudjana: Salah Berat Panggil Saya Dalam Kasus Saracen
