Usai Komplotannya Diringkus, 67 Ribu Anggota Menghilang dari Grup Facebook Saracen


[tajuk-indonesia.com]         -          Polisi berhasil membongkar Saracen, sindikat penyebar hoaks dan fitnah bernuansa SARA di media sosial. Usai tiga orang komplotan itu ditangkap, member grup Facebook Saracen menurun drastis karena mulai ramai yang keluar.

Kepala Bagian Mitra Divisi Humas Polri Kombes Awi Setiyono mengatakan, semula member grup Facebook Saracencyberteam pengikutnya mencapai 800 ribu akun. Kemudian menyusut jadi 732.367 member atau berkurang 67.633 setelah punggawanya ditangkap.

“Di grup FB saracencyberteam hasil pantauan penyidik posisi member yang tadi ada sekitar 800 ribu member, kemarin dilakukan update sudah banyak yang meninggalkan FB tersebut. Terakhir pada posisi membernya 732.367 ribu,” kata Awi di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (25/8/2017).
Mantan Kabid Humas Polda Jaya itu mengatakan, kasus Saracen harus jadi pembelajaran terhadap warganet atau netizen untuk lebih berhati-hati dalam memilih sumber informasi. Karena selama ini ada sindikat yang bisa dipesan untuk menyebarkan kebencian seperti Saracen.

“Ini jadi pembelajaran netizen dan diharapkan jangan sampai mereka melakukan lagi ujaran kebencian dan berita hoaks yang bersifat profokatif dan memecah belah,” papar Awi.

Sindikat Saracen yang menyebarkan kebencian dan fitnah dengan menggunakan isu SARA di media sosial memasok tarif puluhan juta untuk para konsumen yang menyewa jasanya. Hal itu diketahui dari penemuan satu bundel proposal yang disita oleh penyidik polisi.

Dalam proposal itu, dikatakan Awi untuk pembuat website dikenakan biaya Rp15 juta. Kemudian, jasa Buzzer dipatok tarif Rp45 juta per bulan. Dan sang ketua meminta harga Rp10 juta.

“Ini kan baru data yang ditemukan dari yang bersangkutan. Termasuk kemudian siapa yang pesan, sampai saat ini juga sangat tertutup bersangkutan,” tutup Awi.[gm]












Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :