Vampir Ekonomi Rakyat
[tajukindonesia.net] TAHUN 2017 akan menjadi tahun penderitaan rakyat.
Pemerintah dalam tahun 2017 mulai menjalankan kebijakan "vampir"
ekonomi, serangkaian kebijakan yang menghisap darah rakyat tepat di lehernya,
untuk mendapatkan pendapatan yang besar.
Pendapatan ini nantinya akan digunakan untuk membayar
utang yang pemerintah yang besar, khususnya yang ditumpuk dalam dua tahun
teralhir. Sisa dari penghisapan darah rakyat itu digunakan sebagai dana
infrastruktur bancakan oligarki penguasa.
Kebijakan 'vampir' ekonomi mau tidak mau harus
dijalankan oleh pemerintah jokowi mengingat untuk merealisasikan ambisi besar
pemerintah untuk bangun infrastruktur yang dibagikan kepada kroni pemerintahan.
Sementara rendahnya penerimaan pajak akibat korupsi, rendahnya pendapatan
negara akibat dicuri oleh asing, dan kotornya praktek pengelolaa cukai, akan
diatasi oleh pemerintah dengan menghisap rakyat dan bangsa Indonesia.
Cara menjalankan model ekonomi 'vampir' ini di
antaranya adalah :
1. Menaikkan harga BBM, TDL, jalan tol,
transportasi darat seperti kereta api, transportasi laut dan udara.
2. Menaikkan pajak, cukai dan biaya administrasi
pajak kendaraan bermotor STNK, BPKB, dan biaya asminstrasi lainnya yang
berkaitan dengan pelayanan publik.
3. Memajaki harta/aset, tabungan masyarakat,
deposito, dengan cara mengorek tabungan dan deposito yang ada di bank bank.
4. Menaikkan biaya pendidikan, kesehatan, tarif
asuransi BPJS dan layanan publik lainnya secara diam diam.
5. Menerapkan suku bunga tinggi atas kredit
masyarakat, kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor, kredit UKM dll.
Kebijakan kebijakan tersebut diatas pada intinya
adalah upaya mengeruk keuangan masyarakat untuk membiayai oligarki kekuasaan
pemerintah yang tengah sekarat akibat turunnya harga minyak dan komoditas
lainnya di pasar keuangan global.
Kebijakan vampir ekonomi ini sebagian besar akan
mengenai masyarakat lapisan bawah, sementara lapirlsan atas sudah diberikan tax
amnesty. Demikian juga perusahaan perusahaan asing sudah diberikan relaksasi
melalui kebijakan izin ekspor bahan mentah mineral dan batubara agar mereka
dapat mengeruk kekayaan Indonesia sampai habis.
Untuk mengawal kebijakan 'vampir' ekonomi ini maka
pemerintah telah menggunakan aparat hukum untuk membungkam suara kritis.
Pemerintah akan bersikap dan bertindak fasis dalam rangka mengontrol opini, di
mana hanya ada satu pendapat yang benar yakni pendapat pemerintah, sementara
suara kritis rakyat adalah hoax, palsu dan fitnah.
Tahun 2017 ini merupakan tahun paceklik bagi
rakyat, tapi akan menjadi tahun pesta dansa densi bagi asing, taipan, dan
oligarki pemguasa yang berpesta pora membagi bagikan kekayaan negara,
pensapatan negara, untuk memperkaya diri, kekuarga dan kelompoknya. [rm]