Tragis, Banjir Kembali Melanda Bima dan Memakan Korban
[tajukindonesia.net] Banjir kembali melanda
wilayah di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat setelah turun hujan
dengan intensitas cukup deras. Banjir melanda Kecamatan Sape dan Wawo pada pukul17.55 Wita (Senin, 2/1) .
"Kondisi sungai yang sudah tersedimentasi sehingga dangkal, daerah aliran sungai yang kritis, kondisi tanah sudah jenuh air dan kurangnya kawasan resapan air menyebabkan rentan terhadap banjir," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Beruntung banjir yang terjadi tidak sebesar banjir pada 21 Desember lalu.
Di Desa Nae dan Desa Sangiang, Kecamatan Sape, misalnya, air naik sampai ke permukaan sungai, namun tidak masuk ke permukiman warga. Sementara di Desa Parangina Kecamatan Sape, air meluap hingga ke sawah (luasan masih dalam pendataan), tidak masuk ke permukiman warga.
"Di desa Gusu, Bugis, Kecamatan Sape air meluap hingga ke permukiman warga setinggi lutut, namun air sudah mulai surut (20.00 WITA)," beber Sutopo.
Meski demikian, banjir menyebabkan 1 korban meninggal dunia atas nama Siti Asfah (40) warga desa Tarlawi, Kecamatan Wera yang terseret arus di sungai ketika pulang dari ladang.
"BPBD Bima bersama TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, dan relawan telah melakukan penanganan darurat. Bantuan logistik disiapkan untuk diberikan kepada masyarakat yang terdampak. Pendataan masih dilakukan," tandasnya. [rm]
"Kondisi sungai yang sudah tersedimentasi sehingga dangkal, daerah aliran sungai yang kritis, kondisi tanah sudah jenuh air dan kurangnya kawasan resapan air menyebabkan rentan terhadap banjir," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Beruntung banjir yang terjadi tidak sebesar banjir pada 21 Desember lalu.
Di Desa Nae dan Desa Sangiang, Kecamatan Sape, misalnya, air naik sampai ke permukaan sungai, namun tidak masuk ke permukiman warga. Sementara di Desa Parangina Kecamatan Sape, air meluap hingga ke sawah (luasan masih dalam pendataan), tidak masuk ke permukiman warga.
"Di desa Gusu, Bugis, Kecamatan Sape air meluap hingga ke permukiman warga setinggi lutut, namun air sudah mulai surut (20.00 WITA)," beber Sutopo.
Meski demikian, banjir menyebabkan 1 korban meninggal dunia atas nama Siti Asfah (40) warga desa Tarlawi, Kecamatan Wera yang terseret arus di sungai ketika pulang dari ladang.
"BPBD Bima bersama TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, dan relawan telah melakukan penanganan darurat. Bantuan logistik disiapkan untuk diberikan kepada masyarakat yang terdampak. Pendataan masih dilakukan," tandasnya. [rm]