Terkuak ! Ini Alasan Ray Rangkuti Minta Jokowi Copot Menteri Pertahanan
[tajukindonesia.net] Presiden Joko Widodo (Jokowi) disarankan segera mencopot Menteri
Pertahanan Jenderal (Purn) TNI Ryamizard Ryacudu pada resfulle kabinet jilid
III. Pasalnya, beberapa kebijakannya dinilai kerapa blunder dan menuai polemik
di publik.
Misalnya
soal program bela negara yang materi dan prakteknya cenderung semi-militer.
Padahal, Ryamizard sebelumnya meyakini dan menyatakan perang modern tak memakai
fisik atau proxy war.
"Makanya,
cara berpikirnya (Ryamizard) ini agak aneh," ujar Direktur Lingkar Madani
Indonesia, Ray Rangkuti, usai diskusi 'Dibalik Isu Resuffle Jilid III: Siapa
Pantas Diganti?' di bilangan Tebet, Jakarta, Selatan, Selasa (17/1/2017).
Apalagi,
kata dia, tujuan dari program Bela Negara adalah menciptakan generasi cinta
tanah air.
Kemudian,
sambung Ray, mayoritas anggaran Kemenhan pada APBN 2017 dari total Rp108
triliun dialokasikan untuk masalah terorisme.
Padahal,
telah ada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang fokus pada
masalah teror itu. "Ini kan pemborosan anggaran namanya, kinerjanya tidak
jelas" jelasnya.
"Bingung
juga. BNPT juga, ada juga di situ. Job desc-nya (deskripsi pekerjaan, red)
perlu diatur, supaya tidak tumpang tindih," kata Ketua Umum DPP Pemuda
Perindra, Effendi Syahputra, pada kesempatan sama.
Sementara
itu, politikus Golkar, Indra J Piliang, menyesalkan sikap Kemenhan yang tidak
memprioritaskan pembelian produk dalam negeri dalam menambah alat utama sistem
senjata (alutsista) yang dihasilkan PT Dirgantara Indonesia (DI) maupun PT
Pindad.
"Kita
lihat proses pembelian senjata, dari Cina. Kenapa enggak dari PT DI?,"
tanyanya.
"Bagaimana
mungkin punya daya saing kuat di era kompetisi sekarang, ketika uang (APBN,
red) digunakan beli produk luar negeri. Susah sekali (untuk) pengusaha
lokal," lanjut jebolan Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI) ini. [trp]