Tanggapi cuitan SBY, Hanura: Jokowi bukan tipe penyebar fitnah dan hoax
[tajukindonesia.net] - Menanggapi kicauan mantan presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, politisi Partai Hanura, Dadang Rusdiana menegaskan bahwa Presiden Jokowi bukan tipe penyebar fitnah dan hoax.
Pada Jumat (20/01/2017), dalam akun @SBYudhoyono, SBY mengungkapkan kegundahannya. "Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*."
Kata Dadang, SBY maupun Jokowi sebagai presiden memiliki kelebihan dan kekurangan.
"Tetapi karena sekarang Presidennya Pak Jokowi maka kita dukung, kita hormati posisi presiden ini jangan sampai dituduh lain-lain, apalagi penyebar hoax, yang benar saja, gak ada model Jokowi seperti itu," kata Dadang di Jakarta, Jumat (20/01/2017).
Ia menengarai, kicauan SBY tak lepas dari situasi sekarang, terlebih jelang Pilkada.
"Pilkada DKI ini dampaknya luar biasa, pertarungannya kemana-mana. Demo atas dugaan penistaan, saling lapor sampai perang pernyataan antar tokoh.
Tapi kan tidak boleh semuanya ini mengorbankan sesuatu yang lebih besar, yaitu persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, semua harus bisa menjaga diri, rem pernyataan-pernyataan yang provokatif atau saling menyalahkan," kata Dadang.
"Jadi baiknya semua elit jangan dulu melontar pernyataan yang aneh-aneh, dinginkan dulu suasana. Kalau ingin bertanding arena dan ringnya sudah disiapkan: mau Pilkada, Pileg atau Pilpres. Tunggu saja," kata Dadang mengakhiri. [rms]
"Tetapi karena sekarang Presidennya Pak Jokowi maka kita dukung, kita hormati posisi presiden ini jangan sampai dituduh lain-lain, apalagi penyebar hoax, yang benar saja, gak ada model Jokowi seperti itu," kata Dadang di Jakarta, Jumat (20/01/2017).
Ia menengarai, kicauan SBY tak lepas dari situasi sekarang, terlebih jelang Pilkada.
"Pilkada DKI ini dampaknya luar biasa, pertarungannya kemana-mana. Demo atas dugaan penistaan, saling lapor sampai perang pernyataan antar tokoh.
Tapi kan tidak boleh semuanya ini mengorbankan sesuatu yang lebih besar, yaitu persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, semua harus bisa menjaga diri, rem pernyataan-pernyataan yang provokatif atau saling menyalahkan," kata Dadang.
"Jadi baiknya semua elit jangan dulu melontar pernyataan yang aneh-aneh, dinginkan dulu suasana. Kalau ingin bertanding arena dan ringnya sudah disiapkan: mau Pilkada, Pileg atau Pilpres. Tunggu saja," kata Dadang mengakhiri. [rms]