Tak Tabayun Sebelum Laporkan Mega, Baharuzaman: Saya Orang Kecil
[tajukindonesia.net] Seorang bernama Baharuzaman melaporkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri karena pidatonya yang dianggap menistakan agama. Saat ditanya mengapa dia tak melakukan klarifikasi (tabayyun) terlebih dulu, Baharuzaman mengatakan dirinya tidak punya akses ke Megawati.
"Saya ini kan orang kecil, mana ada akses ke Bu Megawati. Dia kan akan anak deklarator (kemerdekaan Indonesia), mantan presiden Indonesia juga," kata Baharuzaman saat konferensi pers di salah satu perkantoran di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2017).
Baharuzaman menjelaskan mengapa dirinya merasa harus melaporkan pidato Megawati tersebut ke polisi. Dia menyebut bila tidak dilaporkan, dikhawatirkan akan menimbulkan perpecahan di dalam negeri. Dia mengaku siap bila nantinya Megawati melaporkan balik.
"Dengan pidato seperti itu, dikhawatirkan itu memang betul akan terjadi perpecahan," ujarnya.
"Ini kan negara hukum. Bu Megawati sendiri pun harus taat hukum. Itu hak beliau (untuk melaporkan balik). Siap (bila dilaporkan balik)," lanjutnya.
Salah satu pengacara Baharuzaman, Azam Khan, mengklaim ada sekitar 20 pengacara yang akan membela Baharuzaman. Dia meminta Bareskrim Polri untuk menindaklanjuti laporan kliennya yang bernomor LP/79/1/2017/Bareskrim tersebut.
"Kita akan minta (untuk dilanjutkan dan diproses) kan kita punya hak untuk itu," ujarnya di lokasi yang sama.
"Kalau ada klarifikasi silakan, tapi kan ini sudah masuk proses hukum," imbuhnya.
Berikut sepenggal pidato Megawati Soekarnoputri saat HUT PDIP ke-44, yang menjadi dasar Baharuzaman melaporkan Ketum PDIP itu:
"Tidak hanya itu, mereka benar-benar antikebinnekaaan. Itulah yang muncul dengan berbagai persoalan SARA akhir-akhir ini. Di sisi lain, para pemimpin yang menganut ideologi tertutup pun memosisikan dirinya sebagai pembawa 'self fulfilling prophecy', para peramal masa depan. Mereka dengan fasih meramalkan yang akan pasti terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunia fana, yang notabene mereka sendiri belum pernah melihatnya," kata Megawati saat pidato HUT ke-44 PDIP, di Jakarta pada Selasa (10/1/2017) dua pekan lalu. [dnws]