Presiden Ingatkan Polri Jaga Kepercayaan Publik
[tajukindonesia.net] - Tantangan yang kian kompleks menjadi pekerjaan rumah (PR) segenap jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Untuk itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau Polri agar menjaga dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusinya. Sehingga dapat memberikan kinerja sesuai tagline profesional, modern, dan terpercaya.
"Saya ingatkan lagi bahwa, ke depan, anggota dan pimpinan Polri wajib menjaga kepercayaan masyarakat. Polri akan menghadapi tantangan tugas yang semakin kompleks," kata Jokowi saat memberikan pengarahan pada rapimnas Polri Tahun 2017 di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (25/1) pagi.
Mantan Gubernur DKI itu juga mengatakan, masyarakat sangat memerlukan kehadiran jajaran Polri di saat menghadapi dan menyelesaikan berbagai persoalan.
Apalagi, lanjut Jokowi, berbagai persoalan yang muncul di masyarakat, seiring meningkatnya kejahatan transnasional. Seperti terorisme, pencucian uang, penyelundupan, perdagangan manusia, cyber crime (kejahatan siber), narkoba, dan berbagai jenis kejahatan lainnya.
"Situasi keamanan di dalam negeri bukan hanya diwarnai kebijakan konvensional. Tetapi tantangan keamanan dan ketertiban sudah berkembang jauh. Sejalan munculnya kejahatan transnasional," urai presiden.
Selain itu, Polri juga ditantang agar lebih giat menghadapi berbagai bentuk tindak kejahatan yang merampok kekayaan negara. Mulai dari tindak pidana korupsi, pencurian ikan (illegal fishing), pembalakan liar (illegal logging), dan tindak pidana di bidang perpajakan.
"Polri harus siap menghadapi berbagai tindak kejahatan," pungkas mantan Walikota Solo, Jawa Tengah itu.
Hadir dalam Rapimnas tersebut, sejumlah menteri kabinet kerja jilid II. Antara lain, Menko Polhukam Wiranto, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, hingga Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Rapimnas itu juga dihadiri Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) se-Indonesia dan pejabat tinggi korps seragam cokelat. [rmol]
Apalagi, lanjut Jokowi, berbagai persoalan yang muncul di masyarakat, seiring meningkatnya kejahatan transnasional. Seperti terorisme, pencucian uang, penyelundupan, perdagangan manusia, cyber crime (kejahatan siber), narkoba, dan berbagai jenis kejahatan lainnya.
"Situasi keamanan di dalam negeri bukan hanya diwarnai kebijakan konvensional. Tetapi tantangan keamanan dan ketertiban sudah berkembang jauh. Sejalan munculnya kejahatan transnasional," urai presiden.
Selain itu, Polri juga ditantang agar lebih giat menghadapi berbagai bentuk tindak kejahatan yang merampok kekayaan negara. Mulai dari tindak pidana korupsi, pencurian ikan (illegal fishing), pembalakan liar (illegal logging), dan tindak pidana di bidang perpajakan.
"Polri harus siap menghadapi berbagai tindak kejahatan," pungkas mantan Walikota Solo, Jawa Tengah itu.
Hadir dalam Rapimnas tersebut, sejumlah menteri kabinet kerja jilid II. Antara lain, Menko Polhukam Wiranto, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, hingga Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Rapimnas itu juga dihadiri Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) se-Indonesia dan pejabat tinggi korps seragam cokelat. [rmol]