Pengin Suara DKI? Ahok Dan Anies Butuh Lebih Banyak Pendukung Muslim


[tajukindonesia.net] Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menang di segmen pemilih muslim yang punya persepsi calon gubernur Jakarta nomor urut dua itu tidak menista agama.

Hanya saja, jumlah segmen ini belum bisa mengimbangi pemilih muslim yang berpersepsi sebaliknya. 

Demikian dijabarkan peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adiran Sopa saat merilis survei terbaru LSI dalam konferensi pers bertajuk 'Polarisasi Agama, Etnik dan Gender Pemilih Jakarta' di kantornya, Rawamangun, Jakarta, Selasa (24/1).

Sementara untuk segmen pemilih muslim menengah ke atas dengan penghasilan Rp 3,5 juta per bulan condong ke Anies Baswedan. Namun jumlahnya separuh dibandingkan segmen pemilih muslim menengah ke bawah.

Dalam hal ini yang diuntungkan cagub nomor urut satu, Agus Harimurti karena menang di sisa segmen, yakni spektrum Islam lebih luas. 
"Dengan polarisasi pemilih muslim seperti itu, dukungan total pemilih kepada pasangan Agus-Sylvi 36,7 persen, kepada Ahok-Djarot 32,6 persen, kepada Anies-Sandi 21,4 persen dan yang belum menentukan 9,3 persen," papar Adrian. 

Jika polarisasi pemilih Muslim ini bertahan hingga hari pencoblosan 15 Febuari 2017 mendatang, menurut Adrian, akan sangat beresiko untuk Ahok. Pasalnya, pemilih muslim cukup membuat Ahok lolos ke putaran kedua. 

"Namun jika pemilih muslim tidak bertambah, ia akan tersingkir di putaran kedua. Ahok memerlukan jumlah muslim yang menganggap dirinya tidak menista agama lebih banyak lagi," kata Adrian.

Hal yang sama dengan Anies. Jika ia hanya unggul di pemilih Muslim menengah ke atas, mantan Menteri Pendidikan itu berpotensial tersingkir di putaran pertama. 

"Anies membutuhkan lebih banyak dukungan baik dari segmen pemilih menengah ke atas ataupun menengah ke bawah, agar ia lolos masuk putaran kedua," jelasnya. [rm]







Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :