Orang Yang Menuding Umat Islam Intoleran Tak Paham Sejarah


[tajukindonesia.net]       -       Umat Islam belakangan ini kerap dicap sebagai kelompok masyarakat yang tidak toleran kepada pemeluk agama lainnya. Tudingan tersebut lucu dan orang melemparkan tuduhan diyakini tak paham sejarah.

Demikian disampaikan Ketua PP Muhammadiyah Hajriyanto Y. Thohari dalam pengajian bulanan sekaligus memperingati Milad Muhammadiyah dan Tasyakuran 1 Tahun Ranting Muhammadiyah Pondok Labu, Jakarta Selatan, (Minggu, 23/1).

"Jadi kalau ada yang berkomentar miring bahkan 'mengajari' Islam tentang toleransi dan menuduh Islam tidak toleran itu hal yang lucu dan tidak paham sejarah," jelasnya.
Pasalnya, pada masa Bani Umayyah sekitar abad ke-7 masehi, masyarakat saat itu bebas dalam memeluk agama. Bahkan, sambung mantan Wakil Ketua MPR RI ini, Islam adalah agama yang disiapkan Allah SWT untuk menyambut kebhinekaan, multikultural, dan segala bentuk kemajemukan seperti saat ini.

Selain Ketua PRM Pondok Labu Prof. Din Syamsuddin, pengajian yang dihadiri ratusan jamaah dan beberapa aktivis Muhammadiyah, juga diisi dua penceramah lainnya, yaitu ustadzah Hj. Anisia Kumala Lc, M.Si dan Hj. Astri Ivo.

Din sendiri dalam sambutannya menjelaskan pihaknya akan mendorong gerakan ekonomi di Ranting Pondok Labu dengan mendirikan Koperasi Syariah Serba Usaha dan segera membuka ritel Muhammadiyah Bisnis Center dengan berbagai platform bisnis yang siap disinergikan dengan pihak-pihak terkait.

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Mashuri Masyhuda memuji Din. Menurutnya, terobosan yang dilakukan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu di tingkat ranting adalah sebuah keteladanan yang patut dicontoh oleh pemimpin umat dan bangsa.

"Di saat tidak lagi menduduki posisi di pimpinan puncak, Bang Din sangat menikmati memimpin Ranting Muhamammadiyah dengan segala tantangannya," jelas Mashuri yang menghadiri pengajian tersebut sampai akhir. [rmol]












Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :