Kena deh ! Anies Pertanyakan Kontrak Politik Petahana yang Tak Ditunaikan
[tajukindonesia.net] Calon
Gubernur DKI, Anies Rasyid Baswedan, memastikan tidak akan menggusur warga dan
asal merelokasi ke rumah susun (rusun) dalam menata Jakarta, termasuk mengatasi
banjir.
"Kita lakukan urban renewal, peremajaan dan
penataan ulang, bukan mengosongkan (menggusur, red). Apalagi, tanpa melihat
prosedur," ujar Anies merujuk pada kekalahan Pemda DKI di PTUN, saat debat
kandidat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2017) malam.
Anies juga menyinggung kontrak politik Gubernur
DKI sebelumnya (petahana), yang saat itu berjanji tidak akan melakukan
penggusuran. Tetapi akan membangun kampung deret.
"Saya kemarin datang mengikuti syukuran Bukit
Duri atas kemenangan di PTUN. Saat itu, kami juga ditunjukkan kontrak politik
yang belum ditunaikan. Saya bilang ke mereka, (jika terpilih) saya akan
tunaikan kontrak itu," tegas Anies.
Sistem tersebut, sambung mantan mendikbud ini,
bisa dilakukan di kota dan negara lain dan berjalan sukses. "Maka, di
Jakarta bisa juga kita laksanakan," tegas Anies.
Saat menjalankan urban renewal, kandidat nomor 3
tersebut juga memastikan tetap mengedepankan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
"Kami akan bermusyarah dengan perhatikan
haknya (warga), kesejahteraannya)," ucap Anies. "Kita tidak hanya
perhatikan nasib yang dipindah. Tapi, (juga) anak-anaknya, pendidikan,
kesehatan," sambungnya.
Kebijakan itu dikedepankan Anies dibanding
pola-pola petahana, karena berdampak buruk terhadap masa depan warga yang
tergusur. Terlebih, banyak warga yang tinggal di bantaran kali bukan baru 5-10
tahun menempati lokasi tersebut. [trp]