Bertemu Presiden Israel, Komisi I Minta Pejabat MUI Tanggung Jawab !
[tajukindonesia.net] Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Istibsyaroh menemui Presiden Israel, Reuven Rivlin di Tel Aviv.
Terkait
hal tersebut, Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin meminta Istibsyaroh
mempertanggungjawabkan tindakannya itu.
Menurut
TB, sikap Indonesia masih tetap ingin memperjuangkan Palestina untuk merdeka
penuh dari jajahan Israel. Untuk itu, ia mendesak MUI mengklarifikasi, apakah
kunjungan itu atas nama Indonesia atau bukan.
"Harus
ada klarifikasi oleh yang bersangkutan," kata TB saat dihubungi di
Jakarta, Jumat (20/1/2017).
Lebih
jauh, TB mengungkapkan, sejak Indonesia merdeka, tidak ada seroang pun pejabat
negara yang diizinkan masuk ke Israel.
"Tidak
ada begitu, kalau masyarakat umum silahkan saja," tuturnya.
MUI
sebelumnya menegaskan akan membahas sanksi yang bisa dikenakan kepada
Istibsyaroh.
"Saya
kira iya (sanksi). Pasti akan dirapatkan di rapat pleno hari Selasa
(24/1/2017)," kata Ketua Komisi Hukum MUI Pusat HM Baharun saat dihubungi.
Dia
menjelaskan penentuan sanksi harus dibahas lewat rapat. Lagipula, kabar
Istibsyaroh bertemu dengan Presiden Israel juga belum dikonfirmasikan langsung
ke Istibsyaroh. Maka langkah konfirmasi perlu dilakukan terlebih dahulu.
"Beliau
sebagai salah satu pengurus Majelis Ulama Indonesia mesti didengar dulu
penjelasannya. Secara internal ada tabayun. Saya kira dipanggil dulu, ikut
rapat. Begitulah prosesnya," tutur Baharun.
Baharun
menyebut tindakan bertemu dengan Presiden Israel sebagai tindakan yang tidak
dapat dibenarkan, karena Israel telah zalim kepada Palestina. Indonesia sendiri
dalam posisi mendukung kemerdekaan Palestina. [trp]