Tak Mau Lepas Jilbab, Sswi SMP Mundur dari Lomba Karate !
[tajukindonesia.net] Dalam beberapa hari terakhir, broadcast beredar di media sosial tentang seorang siswi SMP yang mundur dari kejuaraan karate di GOR Magetan, Jawa Timur karena menolak melepas jilbab. Disebut-sebut, ia diminta lepas jilbab sebelum bertanding oleh juri.
Dalam broadcast itu disebutkan, ada beberapa peserta kejuaraan karate yang mengenakan jilbab. Satu per satu mereka melepas jilbab karena diperintah juri. Nah, hanya Auliya yang menolak. Dia pilih mundur dari arena.
"Ya udah. Nggak bisa (bertanding)," kata Auliya dalam broadcast.
Pujian meluncur kepada Auliya. Mereka menyebut Auliya pemenang dalam kejuaraan itu. Ia petarung sesungguhnya karena memiliki tekad kuat dalam hal beragama.
Komentar lain muncul dari seorang ustaz. Intinya, sang ustaz menjelaskan banyak atlet karate berhijab. Menurut World Karate-do Federation (WKF) memang ada aturan khusus soal hijab. Biasanya atlet akan diberi waktu 1-1,5 menit untuk mengganti hijabnya. Jika tak mampu memenuhi aturan tersebut, ia didiskualifikasi.
"Mungkin ada pelatih atau official kurang paham soal itu. Wasit meminta atlet mengganti hijab, bukan melepas hijab," tutur sang ustaz.
Benarkah seperti itu? detikcom belum bisa menghubungi Auliya atau pihak yang mewakili. Namun Ketua Pengurus Daerah (Pengda) Federasi Karate-do Indonesia Cabang Magetan, Pengayoman, membenarkan ada kejadian itu. Auliya adalah salah satu peserta kejuaraan karate piala Bupati Magetan 2016 yang diselenggarakan Forki Magetan di GOR Mageti pada 22-24 Desember 2016.
"Sebenarnya tidak ada perintah wasit untuk membuka hijab," kata Pengayoman kepada detikcom, Selasa (27/12/2016).
Ditambahkan Pangayoman, ada kesalahpahaman. Satu hari sebelum pertandingan, panitia menyampaikan peraturan pertandingan sesuai aturan resmi WKF yang salah satunya menyangkut penggunaan hijab bagi atlet putri.
"Selesai technical meeting, harusnya official kan mempersiapkan atletnya. Misalnya, dia belum memiliki (hijab), bisa membeli hijab sekitar GOR," papar Pangayoman.[dnws]