Ahok: Jangan Mau Dibohongi daripada Djarot Mending No 1 atau 3


[tajukindonesia.net]     -     Calon Gubernur DK Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, banyak yang menganggap Djarot Saiful Hidayat tidak mampu menjalankan tugas memimpin DKI. Sebab, mereka menilai Djarot adalah titipan partai.

"Banyak yang tanya apakah Djarot mampu? Banyak yang nyangka Djarot titipan PDIP, itu salah. Yang milih Djarot itu saya," kata Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/12).
Ahok menceritakan, waktu itu PDIP mau memilih Boy Sadikin waktu Jokowi menjadi presiden. "Saya ngotot sama Mega, mungkin banyak orang PDIP protes, yang berani ngotot ke Mega cuma Ahok. Saya bilang ke Mega kalau gak kasih saya Djarot saya gak akan gabung ke PDIP. Saya yang minta Djarot," tegasnya.

Apalagi, sambung Ahok, proses putusan hakim kasus penistaan agama yang menjeratnya akan berlangsung lama. "Putusan bakal lama dan saya yakin Djarot sanggup kerja. Djarot lebih baik dari nomor satu dan tiga. Saya pun kalau terpilih masih jadi Gubernur hanya nonaktif, tapi masih bisa kasih masukan. Kami pun akan selalu koordinasi. Jangan mau dibohongi daripada Djarot mending nomor satu atau nomor tiga," tegas Ahok.

Usai menjalani sidang kasus dugaan penistaan agama pada Selasa (27/12) pagi,  Ahok langsung menyambangi Balai Rakyat, Rumah Lembang, Menteng Jakarta Pusat. Di depan para pendukungnya, Ahok menyampaikan ungkapan perasaannya ihwal putusan sela Majelis Hakim yang menolak nota keberatan dia dan kuasa hukumnya.

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua itu tetap optimis maju di bursa Pilkada 2017. "Ini perjuangan masih panjang. Jadi saya harapkan tetap berjuang untuk satu putaran. Tanggal 12 Februari, saya tidak mungkin kembali bertugas jadi Gubernur, pasti akan dinonaktifkan," katanya.  [rol]










Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :