Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra : "Apa salahnya Ahok meminta maaf?"
[tajukindonesia.com] - Partai Gerindra meminta Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadikan reaksi banyak pihak atas ucapannya yang diduga menistakan agama, sebagai bahan renungan. Selanjutnya, dengan jiwa besar meminta maaf kepada Umat Islam, baik di Jakarta maupun di Indonesia.
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Andre Rosiade menyampaikan hal itu menanggapi dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. Sebelumnya saat berbicara di depan masyarakat Kepulauan Seribu, Ahok melontarkan ucapan 'dibohongi pakai Surat Al Maidah ayat 51'.
Menurut Andre, Ahok segera introspeksi diri dan meminta maaf kepada umat Muslim di Jakarta dan Indonesia.
"Apa salahnya Ahok meminta maaf? Pernyataan Ahok ini kan sangat sensitif dan bisa memecah belah persatuan bangsa. Ahok harus bisa mengontrol emosinya, jangan terus-terusan marah. Mari bersama-sama menjadikan Pilkada sebagai pesta demokrasi dan festival ide dan gagasan yang penuh suka cita ," jelasnya dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (9/10/2016).
Selain itu, Andre menyatakan proses penegakan hukum menjadi pertaruhan sekaligus ujian institusi Polri dibawah kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian. Apakah mantan Kapolda Metro Jaya itu akan menunjukkan profesionalisme dan netralitasnya dalam Pilkada DKI atau justru sebaliknya.
"Jangan sampai institusi Polri mengorbankan netralitasnya. Dugaan penghinaan Al Qur'an harus diproses secara profesional dan transparan," jelasnya. (m)
Selain itu, Andre menyatakan proses penegakan hukum menjadi pertaruhan sekaligus ujian institusi Polri dibawah kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian. Apakah mantan Kapolda Metro Jaya itu akan menunjukkan profesionalisme dan netralitasnya dalam Pilkada DKI atau justru sebaliknya.
"Jangan sampai institusi Polri mengorbankan netralitasnya. Dugaan penghinaan Al Qur'an harus diproses secara profesional dan transparan," jelasnya. (m)