Menyeramkan!! Adanya Spekulasi Skenario Jatuhkan Presiden
[tajukindonesia.net] - Menurut Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak ada alasan kuat untuk menjatuhkan Presiden Joko Widodo. SBY menulis di salah satu surat kabar nasional ia mengikuti gerakan massa di Jakarta maupun di daerah yang sebelumnya meminta keadilan terkait kasus Gubernur pejawat DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kini mengarah ke Presiden Joko Widodo.
"Saya mengikuti berbagai spekulasi yang menurut saya menyeramkan. Apa itu? Muncul sejumlah skenario tentang penjatuhan Presiden Jokowi," tulisnya dalam sebuah surat kabar nasional, Senin (28/11).
SBY mengikuti pernyataan Kapolri Jendral Tito Karnavian tentang rencana makar yang menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Di samping ada pihak di luar kekuasaan yang berniat lakukan makar, menurut rumor yang beredar, katanya juga ada agenda lain dari kalangan kekuasaan sendiri.
Skenario yang kedua ini konon digambarkan sebagai akibat dari adanya power struggle atau gesekkan kekuasaan di antara lingkar presiden. "Terus terang saya kurang percaya. Pertama, saat ini tak ada alasan yang kuat untuk menjatuhkan Presiden Jokowi," katanya.
Yang kedua, tulis SBY, ia tidak yakin nekad gerakan rakyat yang tidak puas itu sehingga harus menjatuhkan Presiden dengan cara makar.Demikian juga, lanjutnya, jika ada pihak di lingkar kekuasaan yang sangat berambisi dan tidak sabar lagi untuk mendapatkan kekuasaan, apa juga kini gelap mata, sehingga hendak menjatuhkan Presiden, pemimpin yang mengangkat mereka menjadi pembantu-pembantunya.
SBY menulis sekarang ini fitnah, intrik, adu domba dan pembunuhan karakter luar biasa gencarnya. Termasuk ganasnya 'kekuatan media sosial' yang bekerja bak mesin penghancur. SBY mengatakan banyak orang menjadi korban, termasuk dirinya. SBY mencontohkan ada spanduk, yang mengadu dirinya dengan Presiden Joko Widodo.
"Sebagai veteran pejuang politik saya punya intuisi, pengalaman, pengetahuan dan logika bahwa banyak fitnah yang memanas-manasi Presiden agar percaya bahwa SBY hendak menjatuhkan Presiden, tidak selalu berasal dari pihak Pak Jokowi," tulisnya. [rpk]