Gerindra : Jokowi Seperti Ingin Pastikan tak Ada Kudeta



[tajukindonesia.com]      -     Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan, safari politik yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Mabes Polri, TNI AD, Kopassus, Bribob, dan Marinir, sebagai langkah untuk mengecek persiapan pengamanan dalam situasi tertu. Seperti halnya demo lanjutan umat Islam pada 25 November.
"Memang kalau ditilik dari sisi komunikasi politik, sepertinya Pak Joko Widodo itu mau show of Force lah kalau politik nasional dan stabilitas itu baik baik saja dan dukungan TNI-Polri sangat solid pada beliau, dan tidak mungkin lah di kudeta apalagi di sidang istimewakan," kata Arief saat dihubungi, Jumat (11/11/2016).

Arief juga menilai kedatangan Jokowi ke TNI-Polri juga bisa diartikan sebagai upaya untuk memeriksa kesiapan TNI-Polri jika terjadi negara dalam keadaan status darurat akibat kasus Ahok.

"Apalagi kan sudah ada kabar bahwa pada 25/11 akan ada aksi besar besaran lagi, ya wajarlah yang dilakukan Pak Joko selaku Presiden RI menjaga keamanan dan stabilitas nasional, kan ini penting sebagai ukuran bagi daya tarik investasi asing dan repatriasi dana dari luar negeri yang di miliki WNI di LN," katanya.

Apalagi, kata Arief, saat kunjungan Jokowi ke Kopassus sangat jelas dan tegas akan menurunkan Kopassus bila negara dalam status darurat.

"Nah ini kan menjadi jaminan kalau Pak Joko Widodo itu tidak mentolerir jika terjadi negara dalam keadaan darurat. Karena itu saya harapakan kalau pun nanti tanggal 25 November ada aksi besar besaran terkait kasus Ahok, saya berharap masyarakat yang berdemo akan lebih baik lagi dan tertib serta menjaga keamanan. dalam menyuaraka aspirasinya ke pemerintah," pungkasnya. [ts]












Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :