Cermati Seksama! Bukannya Adat Papua, Poster Kebhinekaan Polri Tampilkan Adat China, Diprotes Keras Netizen


[tajukindonesia.com]    -    Lini masa Twitter dihebohkan sebuah unggahan Poster Kebhinekaan yang disinyalir dibuat oleh Divisi Humas POLRI.

Dalam unggahan yang terdapat pada laman facebook Divisi Humas Polri tersebut

Dalam poster tersebut terdapat sosok laki-laki berpakaian adat China yang berada di tengah-tengah, diapit oleh 4 sosok kartun berpakaian adat Indonesia.

Sontak netizen pun geger. Pasalnya, meskipun rakyat Indonesia sudah menerima dengan tangan terbuka warga keturunan etnis Tionghoa, namun peletakkan sosok berpakaian adat China di tengah-tengah 4 sosok lain yang mengenakan pakaian adat asli Indonesia terasa sangat janggal.

Persoalannya, lagi-lagi bukan karena unsur CHINA-nya, tetapi lebih kepada unsur “memaksakan” atau “menyusupkan” pakaian tradisional China ke dalam unsur kebhinekaan Indonesia dan mensejajarkannya dengan pakaian adat asli Indonesia.

Persoalannya kemudian menjadi, siapa yang menyusupkan? Adakah pesan khusus terkait “diterimanya” etnis China sebagai bagian suku asli di Indonesia?

Sungguh pertanyaan yang memusingkan. Karena jika pakaian adat China dianggap merepresentasikan diterimanya etnis China sebagai bagian dari suku asli di Indonesia, maka perlu juga kiranya memasukkan pakaian adat Belanda sebagai representasi asimilasi bangsa dan budaya Belanda yang hingga saat ini masih sangat kental terasa di suku Ambon dan Manado.

Maka tak berlebihan kiranya jika upaya “menyusupkan” pakaian tradisional China ke dalam unsur kebhinekaan Indonesia dan mensejajarkannya dengan pakaian adat Indonesia sebagi sebuah tindakan yang dangkal dan perlu dicari tahu latarbelakangnya.

Tanpa perlu poster, rakyat Indonesia sudah hidup damai tenang berdampingan dengan berbagai etnis pendatang selama ratusan tahun tanpa perlu diprovokasi oleh poster dan istilah kebhinnekaan.

Keberadaan poster kebhinnekaan “gaya baru” ini justru menjadi sebuah provokasi murahan yang bisa merusak kedamaian negeri. [nahimunkar]










Subscribe to receive free email updates: