Benarkah Anies Cagub Pilihan Jokowi Yang Dititipkan Kepada Prabowo?

[tajukindonesia.com] - Pilgub DKI semakin memanas meski KPU belum mengumumkan hasil tes kesehatan para calon. Berbagai komentar pedas para pendukung sudah banyak bermunculan di media sosial.

Yang tak kalah ramai di media sosial adalah isu Istana mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Kabar ini berembus setelah Mensesneg Pratikno dikabarkan menyambangi kediaman Prabowo jelang pengumuman Anies-Sandiaga Uno.

Kabar itu langsung dibantah Mensesneg Pratikno melalui siaran pers. Pratikno membantah bila dirinya bertemu dengan Prabowo Subianto, Fadli Zon atau petinggi Gerindra yang lain.

"Menteri Sekretaris Negara, Pratikno tidak pernah bertemu Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, ataupun pemimpin Partai Gerindra lainnya untuk membicarakan apalagi mengintervensi proses penentuan pasangan calon peserta Pilkada DKI Jakarta yang akan diusung Partai Gerindra sebagaimana diberitakan sejumlah media online tersebut," ujar Pratikno dalam siaran persnya.

Menurut pratikno, Istana mendukung proses penyelenggaraan Pilkada yang demokratis dan berkualitas. 

Namun pernyataan Pratikno ini langsung dibantah oleh Partai Gerindra. Waketum Gerindra Arif Poyuono mengklaim bila Mensesneg Pratikno bertemu dengan Ketum Prabowo Subianto sebelum pengumuman pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Kedatangan Pratikno untuk memberikan dukungan dan masukan kepada Prabowo atas sosok Anies.

Arif Poyuono mengklaim, Pratikno datang sebagai utusan Presiden Joko Widodo untuk mendukung Anies. Sehingga kedatangan itu mempunyai makna bahwa Jokowi sebenarnya tidak mendukung petahana Basuki T Purnama (Ahok).


 "Intinya Pak Pratikno bukan menghalangi. Tapi Anies sebagai kawan Pratikno dari UGM. Justru dari pembicaraan mendukung. Menguatkan Anies didukung Prabowo. Artinya jago Jokowi bukan Ahok. Mengirim Pak Pratikno sebagai perwakilan Jokowi untuk dukung Anies," kata Arif saat dihubungi, Selasa (27/9) kemarin.

Menurutnya, Jokowi ingin berterima kasih atas dedikasi Anies selama menjadi Mendikbud dengan dukungan itu. Kala dicopot sebagai menteri, kata Arif, Jokowi menawari Anies menjadi duta besar namun ditolak. Sebagai gantinya, Jokowi menitipkan Anies ke Prabowo sebagai calon DKI 1.

"Sebagai balas budi Pak Jokowi ke Mas Anies. Karena Mas Anies enggak mau ditawari sebagai duta besar. Justru Anies yang dititipkan Jokowi ke Pak Prabowo lewat Pak Pratikno," klaimnya.

Lalu siapa yang benar terkait bantahan dan klaim tersebut?

Anies sendiri pada Pilpres 2014 lalu, Anies menjadi juru bicara pemenangan Jokowi-JK. Selayaknya jubir, Anies kerap melontarkan kritik-kritiknya kepada lawan Jokowi-JK yakni Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.
Kala itu, Anies pernah mengkritik visi dan misi Prabowo di Pilpres. Dia menganggap bahwa program Prabowo-Hatta banyak yang 'mencontek' visi dan misi milik Jokowi-JK.

"Peniruan itu berarti sama dengan pengakuan dari kehebatan Jokowi-JK," kata Anies di Hotel Golden Tulip Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis 26 Juni 2014 lalu.

Anies juga pernah mengkritik gaya promosi Prabowo yang jor-joran mengeluarkan iklan di media massa. Hal itu, menurut dia, tak akan berdampak pada hasil di Pilpres 2014.

"Kita tahu siapa Prabowo karena sudah beriklan selama 6 tahun di televisi terus-menerus. Cara berpolitik dengan biaya luar biasa mahal, tidak membuat politik menjadi lebih sehat," ujar Anies di sela-sela acara Rakornas Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Jakarta, Kamis 29 Mei 2014 lalu.

Selain itu, Anies juga pernah meragukan ketegasan seorang Prabowo. Dia mengkritisi program kerja Prabowo-Hatta jika terpilih jadi presiden kala itu.

"Kalau Pak Prabowo misalnya tegas soal perekonomian, yang bener tuh yang mana? Ekonomi yang mau open pada market Internasional atau mau nasionalistik tertutup. Retoriknya nasionalis tertutup, tapi ketika diskusi bicaranya terbuka. Di mana tegasnya?" katanya usai hadir di sebuah diskusi dengan tema 'The Final Round: Siapakah Pemenang Pilpres 9 Juli 2014' di Hotel Haris, Jakarta, Minggu 29 Juni 2014 lalu.

Anies sempat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebelum akhirnya dicopot beberapa waktu oleh Jokowi.

Kini Anies didapuk menjadi calon gubernur DKI yang diusung Gerindra dan PKS. (ma)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :