Menyedihkan! 3 Hari Hilang, Purnawirawan TNI AL Ini Ditemukan Tidur di Jalur Busway


[tajukindonesia.id]         -          Perjuangan Nilam, anak dari seorang Purnawirawan TNI Angkatan Laut (AL) Mandan SA Kuming, 73, patut diacungi jempol. Sebab walau membutuhkan waktu berhari-hari, Nilam berhasil menemukan sang ayah yang hilang sejak tiga hari lalu, Sabtu (13/1) siang.

"Bapak saya memang sudah pikun, karena itu saya khawatir-takut kelaparan di jalanan. Kalau diajak bicara muter-muter, selalu bahas soal pendidikan selama menjadi TNI AL. Kondisi sudah pikun, jadi lupa jalan pulang, tapi kalau ditanya alamat masih bisa komunikasi," ungkap Nilam.

Kejadian bermula dari laporan kakak kandung Nilam bahwa ayahnya telah menghilang dari rumahnya di Jalan Pulau Temiang III RT 13/03 Kelapa Gading Barat, Kelapa gading, Jakarta Utara. Pencarian pun segera dilakukan, dirinya bersama sang suami kemudian menyisir wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara untuk mencari sosok pria kelahiran 6 Maret 1945 itu.
Nilam dan ayahnya seorang Purnawirawan TNI Angkatan Laut (AL) Mandan SA Kuming


Bersamaan dengan itu, dirinya juga menyebarkan potret serta ciri-ciri sang ayah lewat whatsapp grup hingga menghubungi pihak Dinas Sosial DKI Jakarta untuk mencari keberadaan ayahnya. Namun upaya tersebut tak kunjung membuahkan hasil, kabar sang ayah hingga Senin (15/1) petang belum juga diketahui.

Berselang beberapa jam, kabar bahagia akhirnya datang, Petugas P3S Sudin Sosial Jakarta Utara telah menemukan Mandan di Kepolisian Sektor Tanjung Priok pada malam harinya.

Mendengar kabar itu, Nilam pun bahagia, meski kondisi sang ayah terluka pada bagian kepala, besar kemungkinan terjatuh karena saat ditemukan dalam keadaan tergeletak di tengah jalan, tepatnya di jalur busway dan tidak sadarkan diri.

"Saya langsung berangkat ke Polsek Tanjung Priok, benar saja ada bapak saya di sana, tapi pakaiannya sudah beda, sebelumnya pakai celana sarung warna coklat muda, blazer warna biru dongker dan tidak pakai baju dalam. Cuma itu bukan baju bapak, Alhamdulillah masih ada orang baik yang bantu bapak kasih pakaian," lirihnya.

Dia menceritakan, ketika dalam perjalanan, sang ayah terus meracau dan lupa dengannya. "Tadi cuma bilang katanya dibuang dari mobil terus cerita lagi jalan tiba-tiba jatuh, sudah ngaco sedikit lupa sama saya, tapi pas saya elapin matanya sama suapin makan, dia baru peluk saya, baru ingat itu saya," tutur dia.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas (Sudin) Sosial Jakarta Utara Adji Antoko menyampaikan lansia pengidap demensia atau pikun harus terus didampingi pihak keluarga. Selain itu, hal terpenting adalah menyertakan identitas diri atau keluarga pada kalung, gelang atau pakaian.

"Jadi apabila ada kejadian kehilangan, masyarakat yang menemukan atau pihak kami bisa segera menghubungi pihak keluarga. Identitas itu bisa berupa gelang, kalung, atau kaos yang tercetak alamat rumah dan nomer telepon yang bisa dihubungi," jelas Adji saat dihubungi, Selasa (16/1).[pic]



Subscribe to receive free email updates: