Kerusakan Pasca-Gempa 6,1 SR Terus Bertambah, 1.140 Rumah di Lebak Rusak


Kerusakan Pasca-Gempa 6,1 SR Terus Bertambah, 1.140 Rumah di Lebak Rusak

[tajukindonesia.id] - Kerusakan bangunan akibat gempa bumi berkekuatan 6,1 SR yang mengguncang Banten terus bertambah. Hingga kini tercatat ada sebanyak 1.140 rumah di Kabupaten Lebak mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.

Kepala Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lebak, Aan mengatakan, dari data sebelumnya yang hanya mencapai 462 rumah mengalami kerusakan, kini bertambah menjadi 1.140 rumah. Aan menyebut angka kerusakan tersebut masih dapat terus bertambah.


"Ini baru data sementara, karena tim masih melakukan penyisiran ke seluruh wilayah Lebak. Update data terkini ada 1.140 rumah yang mengalami kerusakan," ujar Aan saat dihubungi Okezone, Rabu (23/1/2018).

Dari ribuan rumah rusak tersebut, Kecamatan Malingping menjadi wilayah dengan angka kerusakan tertinggi dibandingkan kecamatan lainnya. Tercatat ada sebanyak 518 rumah rusak ringan dan 31 rumah rusak berat.

"Paling parah Malingping, selain itu ada Cilograng. Di sana ada 107 rumah rusak ringan dan 42 rumah rusak berat," ungkapnya.

Aan menjelaskan, pihaknya telah membangun 3 posko pengungsian bagi para korban terdampak gempa bumi. Dua posko diantaranya dibangun bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak. "Dua posko bersama BPBD di Cilograng dan Panggarangan, satu lagi di Bayah. Posko ini didirikan untuk mengevakuasi para korban terdampak," tandasnya.

Sebagaimana diketahui, gempa bumi yang terpusat di barat daya Lebak terjadi pada pukul 13.34 WIB. Akibatnya, getaran dari gempa tersebut juga dirasakan cukup kuat hingga ke wilayah Jabodetabek bahkan sejumlah kota di Provinsi Jawa Tengah. Meski cukup dahsyat, Badan Meteorologi dan Geofisika memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. [okezone]




Subscribe to receive free email updates: