Istana Minta Penjelasan Mendagri soal Jenderal Pj Gubernur
Istana Minta Penjelasan Mendagri soal Jenderal Pj Gubernur
[tajukindonesia.id] - Menteri Sekretaris Negara Pratikno menuturkan, para menteri biasanya akan berkoordinasi atau berdiskusi ketika suatu kebijakan menjadi polemik di masyarakat.
Hal ini disampaikan menyikapi wacana penunjukan dua perwira tinggi Polri sebagai penjabat (Pj) gubernur di Jawa Barat dan Sumatera Utara jelang Pilkada serentak tahun ini.
"Kalau ada yang jadi perdebatan publik tentu didiskusikan. Ya koordinasi antara menteri di WA saja ada kok," kata Pratikno di kantornya, Senin (29/1).
Pratikno belum mau mengomentari lebih lanjut mengenai hal itu sebab belum menerima surat penunjukan dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo hingga tadi pagi.
"Terima saja belum. Saya kurang tahu dan hafal (Polri-TNI menjadi penjabat kepala daerah). Nanti saya tanya ke Mendagri sebelum surat masuk," tuturnya. Dua perwira tinggi yang diplot sebagai penjabat gubernur ialah Asisten Kapolri bidang Operasi (Asops) Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan sebagai penjabat Gubernur Jawa Barat, serta Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Martuani Sormin menjadi penjabat Gubernur Sumatera Utara.
Sebelumnya, Mendagri Tjahjo Kumolo mengtakan, penunjukan itu bukan sebuah masalah dan tidak menyalahi aturan.
Undang-Undang nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada menyebutkan, untuk mengisi kekosongan jabatan Gubernur, diangkat pelaksana tugas gubernur yang berasal dari jabatan pimpinan tinggi madya sampai dengan pelantikan Gubernur.
Padahal, Pasal 28 ayat 3 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian menyatakan, anggota Polri dapat menduduki jabatan di luar kepolisian setelah mengundurkan diri atau pensiun dari dinas kepolisian.
Tjahjo mengaku bingung penunjukkan kali ini dipermasalahkan karena sebelumnya ia pernah menunjuk jendral aktif dari TNI/Polri sebagai Plt gubernur di Sulawesi Barat dan Aceh tahun lalu yakni Irjen Pol Carlo Brix Tewu sebagai penjabat Gubernur Sulawesi Barat serta Mayor Jenderal TNI Soedarmo sebagai penjabat Gubernur Aceh. [cnn]
