Gubernur Anies: Tidak Ada Mahar-maharan
[tajukindonesia.id] - Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan ikut angkat bicara terkait isu permintaan mahar sebagai syarat rekomendasi maju Pilkada. Isu ini berasal dari tudingan La Nyalla Mattalitti kepada Ketua Umum Partai Geridnra Prabowo Subianto.
"Tidak ada mahar-maharan. Kita tidak, saya tidak. Nggak ada tuh obrolan mahar. Nih kita berdua (Anies-Sandi) ada di sini (Balaikota) nih, nggak ada mahar, nggak ada sama sekali," tegas Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (12/1).
Hal itu disampaikan Anies menjawab pertanyaan wartawan terkait pernyataan Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Al-Khaththath saat konferensi pers bersama La Nyalla kemarin. Al-Khaththath menyebut La Nyalla adalah satu dari lima tokoh yang direkomendasikan ulama maju di Pilkada 2018. Setelah batal dicalonkan, La Nyalla mengungkapkan adanya permintaan duit mahar dari Partai Gerindra.
Al-Khaththath menyayangkan La Nyalla batal diusung padahal namanya direkomendasikan ulama mendapat jalur khusus ke pimpinan parpol. Al-Khaththath lantas mengaitkan kekecewaannya dengan jasa para ulama yang sudah memperjuangkan dengan pengerahan Aksi Bela Islam 212 sehingga berhasil mengantarkan Anies-Sandi menjadi gubernur-wakil gubernur DKI.
Terkait pernyataan Al-Khaththath ini, Anies menegaskan tidak ada mahar politik antara dirinya dengan partai koalisi.
"Bahkan kalau bisa dibilang ya semuanya kemarin itu iuran sehingga terjadi gerakan semuanya terlibat. Jadi bahwa proses politik memerlukan biaya itu benar. Tapi bahwa calon harus, kami harus membayar itu tidak ada. Gitu ya cukup," lanjut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini.[rmol]
Hal itu disampaikan Anies menjawab pertanyaan wartawan terkait pernyataan Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Al-Khaththath saat konferensi pers bersama La Nyalla kemarin. Al-Khaththath menyebut La Nyalla adalah satu dari lima tokoh yang direkomendasikan ulama maju di Pilkada 2018. Setelah batal dicalonkan, La Nyalla mengungkapkan adanya permintaan duit mahar dari Partai Gerindra.
Al-Khaththath menyayangkan La Nyalla batal diusung padahal namanya direkomendasikan ulama mendapat jalur khusus ke pimpinan parpol. Al-Khaththath lantas mengaitkan kekecewaannya dengan jasa para ulama yang sudah memperjuangkan dengan pengerahan Aksi Bela Islam 212 sehingga berhasil mengantarkan Anies-Sandi menjadi gubernur-wakil gubernur DKI.
Terkait pernyataan Al-Khaththath ini, Anies menegaskan tidak ada mahar politik antara dirinya dengan partai koalisi.
"Bahkan kalau bisa dibilang ya semuanya kemarin itu iuran sehingga terjadi gerakan semuanya terlibat. Jadi bahwa proses politik memerlukan biaya itu benar. Tapi bahwa calon harus, kami harus membayar itu tidak ada. Gitu ya cukup," lanjut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini.[rmol]