Marsekal Hadi Tjahjanto Harus Jawab: Setia pada Negara dan Rakyat, atau Kekuasaan dan Penguasa?
[tajukindonesia.id] - Komisi I DPR RI sepakat untuk menyetujui usulan Presiden Joko Widodo yang memilih Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI yang baru. Hadi terpilih secara aklamasi setelah menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test.
Sebelum pelaksanaan fit and proper test, Ketua Fraksi Gerindra Ahmad Muzani menegaskan, calon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dinilai tidak memiliki prestasi yang luar biasa. Selain itu, Hadi juga dianggap minim pengalaman.
"Sebagai KSAU, beliau (Hadi) belum terlalu lama jabatannya di situ. Menurut saya tidak ada prestasi yang luar biasa dan ide-ide yang luar biasa," ujar Muzani seperti dikutip kumparan (05/12).
Muzani menuturkan, Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat strategis. Sosok yang mengisi posisi itu harus mampu mengendalikan seluruh pasukan bersenjata untuk kepentingan negara.
Menurut Muzani, Gerindra hanya berusaha mendapat kepastian dari Hadi dalam menjaga netralitas TNI ke depan.
Hadi Tjahjanto sendiri menjamin bahwa jika ia sudah resmi dilantik, tidak akan ada lagi konflik antara NI dan Polri. Saat uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR, Hadi menegaskan komitmennya untuk menjaga kekompakan antar TNI dan Polri.
"Insyaallah selama saya menjadi panglima TNI, tidak ada konflik TNI dan Polri. Itu dipegang, catat, tidak akan ada konflik antara TNI dan Polri selama saya menjadi panglima TNI," kata Hadi di ruang Rapat Komisi I, Gedung DPR RI (06/12).
Komunikator Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean turut mengomentari sosok Hadi Tjahjanto. “Sesungguhnya yang kami butuhkan adalah pernyataan Bapak Marsekal apakah akan setia kepada Negara dan Rakyat atau memilih setia kepada Kekuasaan dan Penguasa,” tulis Ferdinand di akun Twitter @LawanPolitikJKW.
Cuitan akun @LawanPolitikJKW itu mengomentari tulisan bertajuk “Di DPR, Hadi Janji Tak Ada Konflik TNI-Polri Selama Jadi Panglima.” [ito]
Muzani menuturkan, Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat strategis. Sosok yang mengisi posisi itu harus mampu mengendalikan seluruh pasukan bersenjata untuk kepentingan negara.
Menurut Muzani, Gerindra hanya berusaha mendapat kepastian dari Hadi dalam menjaga netralitas TNI ke depan.
Hadi Tjahjanto sendiri menjamin bahwa jika ia sudah resmi dilantik, tidak akan ada lagi konflik antara NI dan Polri. Saat uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR, Hadi menegaskan komitmennya untuk menjaga kekompakan antar TNI dan Polri.
"Insyaallah selama saya menjadi panglima TNI, tidak ada konflik TNI dan Polri. Itu dipegang, catat, tidak akan ada konflik antara TNI dan Polri selama saya menjadi panglima TNI," kata Hadi di ruang Rapat Komisi I, Gedung DPR RI (06/12).
Komunikator Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean turut mengomentari sosok Hadi Tjahjanto. “Sesungguhnya yang kami butuhkan adalah pernyataan Bapak Marsekal apakah akan setia kepada Negara dan Rakyat atau memilih setia kepada Kekuasaan dan Penguasa,” tulis Ferdinand di akun Twitter @LawanPolitikJKW.
Cuitan akun @LawanPolitikJKW itu mengomentari tulisan bertajuk “Di DPR, Hadi Janji Tak Ada Konflik TNI-Polri Selama Jadi Panglima.” [ito]
Related Posts :
Sudutkan Reuni 212, Fahira Idris Protes Keras Editorial Media Indonesia di Metro TV
Poltracking: Elektabilitas Emil-Daniel Ungguli Demiz-Syaikhu
Jokower Dan Ahoker Ini Protes Polisi Bubarkan Kontes Waria
ARB Diminta Turun Tangan Selesaikan Polemik Golkar
Nah..! Jokowi Depak Gatot Mirip Anies Diusir Dari Kabinet
