Jika Ambil Alih Golkar, Jokowi bukan Lagi Petugas Partai
[tajukindonesia.id] - Presiden Joko Widodo merupakan orang yang tepat untuk menjadi Ketua Umum dari Partai Golkar.
Bahkan, Jokowi bisa seperti 'superhero' menyelamatkan wajah Golkar pada Pilkada dan Pilpres 2019, pasca Setya Novanto menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi e-KTP.
Hal itu diutarakan Pengamat politik KedaiKOPI, Hendri Satrio setelah beberapa pihak mendukung Jokowi untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Golkar.
"Karena keterlibatan Pak Jokowi tidak malu-malu lagi di Golkar," kata Hendri dalam diskusi bertajuk 'Golkar Masa Depan Harapan dan Tantangan' di Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (1/12/2017).
Lebih jauh, Hendri membeberkan keuntungan bila Jokowi menjadi Ketua Umum Golkar. Dimana, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak lagi dicap sebagai petugas partai.
Dengan begitu, lanjut dia, maka jalan Jokowi menjadi Presiden untuk kedua kalinya di Pilpres 2019 akan mudah.
"Tapi di satu sisi tampaknya kekisruhan Golkar ini untuk menyelamatkan Pak Jokowi jadi petugas partai. Tapi hati-hati Jokowi jangan sampai blunder," tandasnya.
Sebelumnya, para DPD I Partai Golkar melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor. Pertemuan itu dilakukan untuk membicarakan berbagai persoalan yang dihadapi oleh partai berlogo pohon beringin ini.
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon mengatakan tidak ada yang salah apabila DPD I Partai Golkar melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi. Sebab itu tidak ada aturan larangannya.
"Enggak ada masalah menerima siapapun termasuk tamu-tamu dari manapun termasuk Golkar," ujar Fadli Zon saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (30/11/2017).[ts]