Hidayat Nur Wahid: Memang Punya Ijazah Pakai Reuni? Ini Ujaran Kebencian
[tajukindonesia.id] - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengakui banyak pihak yang menyebarkan kebencian pada kegiatan reuni 212 di lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.
"Ya, banyak juga yang menyebarkan kebencian di 212 dengan macam-macam, misalnya ini dianggap sebagai reuni, emang sekolahnya di mana?" ujar Hidayat Nur Wahid yang ditemui usai kegiatan reuni 212, Sabtu (2/12/2017).
Ia pun memakani hal tersebut sebagai salah satu ujaran kebencian.
"Memang punya ijazah pakai reuni, pakai alumni, ini kan kebencian," tegas politikus PKS ini.
Ujaran seperti itu menurut Hidayat, tidak membantu keutuhan NKRI dan tidak menghargai Bhinneka Tunggal Ika.
"Ini ungkapan-ungkapan yang menurut saya tidak membantu kita kuat ke NKRI, kuat menghargai bhinneka tunggal Ika. Kalau kita NKRI dan Bhinneka tunggal Ika jangan kayak ada gitu dong," ungkap Hidayat.
Ia menyebutkan gerakan 212 ini terbukti dijalani dengan aman, damai, dan tertib.
"Ya esensinya ini bukan gerakan yang baru di mulai, ini gerakan yang sudah terbukti di 212 di tahun lalu, aman, damai dan tertib,"
"Jadi janganlah kalau kita ingin betul-betul menyebarkan kebencian, tidak melakukan hate speech, tidak melakukan hoax, jangan pula difitnah mereka yang melakukan gerakan seperti 212 ini," kata Hidayat.
Ia pun menyampaikan pesan moral dari agenda yang dilakukan pada hari ini.
"Satu yang penting adalah untuk menjaga ukhuwah islamiah, kita penting menjaga keberadaan kita dalam negara Indonesia, kita penting untuk menjadi bagian solusi dari Indonesia yaitu masalah demokrasi, penegakan hukum, serta membantu korban bencana alam," kata Hidayat.[tnc]
Ujaran seperti itu menurut Hidayat, tidak membantu keutuhan NKRI dan tidak menghargai Bhinneka Tunggal Ika.
"Ini ungkapan-ungkapan yang menurut saya tidak membantu kita kuat ke NKRI, kuat menghargai bhinneka tunggal Ika. Kalau kita NKRI dan Bhinneka tunggal Ika jangan kayak ada gitu dong," ungkap Hidayat.
Ia menyebutkan gerakan 212 ini terbukti dijalani dengan aman, damai, dan tertib.
"Ya esensinya ini bukan gerakan yang baru di mulai, ini gerakan yang sudah terbukti di 212 di tahun lalu, aman, damai dan tertib,"
"Jadi janganlah kalau kita ingin betul-betul menyebarkan kebencian, tidak melakukan hate speech, tidak melakukan hoax, jangan pula difitnah mereka yang melakukan gerakan seperti 212 ini," kata Hidayat.
Ia pun menyampaikan pesan moral dari agenda yang dilakukan pada hari ini.
"Satu yang penting adalah untuk menjaga ukhuwah islamiah, kita penting menjaga keberadaan kita dalam negara Indonesia, kita penting untuk menjadi bagian solusi dari Indonesia yaitu masalah demokrasi, penegakan hukum, serta membantu korban bencana alam," kata Hidayat.[tnc]