Fenomena 212
[tajukindonesia.id] - Helat Akbar 212 kemarin, jika kita selami lebih jauh, ada nilai yang jauh lebih besar.
- Tokoh central seperti Habib Rizieq tidak ada
- MUI berlepas, dengan pernyataan KH. Maruf Amin yang menolak memberikan dukungan aksi ini.
- Sekalipun Amien Rais, Ustadz Bachtiar Natsir, Habaib-habaib, dan tokoh-tokoh tidak ada.
Aksi 212 tetap akan dipenuhi oleh jamaah dari seluruh Indonesia. Ketidakhadiran tokoh-tokoh tersebut memang memberi nuansa yang kurang lengkap. Tapi ketidak hadiran mereka bukan berarti acara helat akbar tidak berlangsung sukses. Buktinya helat Reuni Akbar 212 kemarin di lapangan Monas dipenuhi oleh jutaan jamaah padahal banyak tokoh utama tidak hadir.
Fenomena ini memberi makna yang lebih luas, bahwa umat merindukan ukhuwah Islamiyah. Tidak penting siapa tokohnya, sejauh wadah kebersamaan disediakan, umat berbondong-bondong berhimpun dan merekatkan hati dan jiwa dalam persaudaraan.
Fenomena 212 lebih dari kumpul-kumpul belaka. Aksi 212 bentuk kongkrit umat untuk berperan aktif dalam membangun bangsa dan negara agar sesuai dengan nilai-nilai Islam yang mengedepankan kesetaraan dan keadilan bagi sesama anak bangsa. Jika ghirah ini dirawat, inilah waktu Bangkitnya Umat Islam di Indonesia.[ts]