Setelah Alexis, Anies-Sandi Diminta Audit Seluruh Izin Tempat Hiburan
[tajuk-indonesia.com] - Setelah menutup Hotel dan Griya Pijat Alexis, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Sandi diminta menertibkan semua izin tempat hiburan di ibukota.
Direktur Eksekutif Jakarta Research and Public Policy (JRPP), Muhamad Alipudin mendesak Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta untuk tegas dalam mengaudit izin hiburan malam.
"Itikad Gubenur Anies untuk memperoleh PAD (pendapatan asli daerah) yang halal mesti terus direalisasikan. Ini langkah awal agar bagaimana izin hiburan malam lebih tertib. PTSP harus audit semuanya, hiburan malam menjadi suatu warna ibukota namun tentunya semua harus sesuai dengan budaya ketimuran," ujar Alipudin, Rabu (7/11).
Alipudin menambahkan jika setelah proses audit semua izin tempat hiburan yang ada di Jakarta ditemukan praktek yang melanggar aturan, maka tempat hiburan tersebut akan ditutup. Dia menyebut beberapa hotel seperti King Cross, Orchardz Spa, Malioboro dan lainnya diindikasikan melanggar aturan.
"Jikapun tak bisa dihindari adanya kehidupan hura-hura, perlu zonasi untuk tempat-tempat seperti itu. Seperti yang pernah diusulkan di sekitar Ancol," pungkas Alipudin.
Mantan Tim Sukses Anies-Sandi, Anthony Leong sebelumnya menyarankan hotel di Jakarta untuk berbenah diri.
"Kami inginkan manajemen hotel itu lebih profesional. Dan harus segera berbenah diri agar tidak ada lagi kegaduhan," ujar Anthony yang juga pengusaha muda itu. [rmol]
Alipudin menambahkan jika setelah proses audit semua izin tempat hiburan yang ada di Jakarta ditemukan praktek yang melanggar aturan, maka tempat hiburan tersebut akan ditutup. Dia menyebut beberapa hotel seperti King Cross, Orchardz Spa, Malioboro dan lainnya diindikasikan melanggar aturan.
"Jikapun tak bisa dihindari adanya kehidupan hura-hura, perlu zonasi untuk tempat-tempat seperti itu. Seperti yang pernah diusulkan di sekitar Ancol," pungkas Alipudin.
Mantan Tim Sukses Anies-Sandi, Anthony Leong sebelumnya menyarankan hotel di Jakarta untuk berbenah diri.
"Kami inginkan manajemen hotel itu lebih profesional. Dan harus segera berbenah diri agar tidak ada lagi kegaduhan," ujar Anthony yang juga pengusaha muda itu. [rmol]