Framing Kompas Soal Nenek Mimi Ditampol Tim Anies Dengan Telak, Lihat Yang Dilakukan Ahok

Tajuk Indonesia - Tak terhitung sudah berapa kali media Kompas melakukan Framing seolah menyudutkan Gubernur Anies dan menonjolkan sisi hebat Ahok & Jokowi. Kali ini Kompas memainkan isu soal Siti Bunga (72) atau yang akrab disapa Nek Mimi, sosok manula yang seolah ditelantarkan oleh Anies namun dipelihara Jokowi & Ahok.
Artikel Kompas berjudul "Nek Mimi: Pak Anies Cuma Bilang 'Sabar Ya, Bu' Sudah, Gitu Aja..." menceritakan bagaimana Nenek Mimi merasa berterima kasih kepada Ahok dan Jokowi yang telah memberikan santunan, dan di sisi lain menggambarkan kekecewaan Nek Mimi karena Gubernur yang baru (Anies) tidak pernah memberi santunan.
Tentu framing tersebut menjadi viral dan tulisan Kompas ini diserbu oleh banyak pembaca. Media-media lain ikut mem-blow-up tanpa melakukan verifikasi selayaknya standar dari dewan Pers, termasuk situs hoax Seword.com pun tak ketinggalan menggoreng isu Nenek Mimi.
Khusus menanggapi framing Kompas tersebut Tim Relawan Anies tidak tinggal diam dan menjawabnya dengan jawaban lugas, singkat tapi sangat mengena.
Lihat Yang Dilakukan Ahok. Ahok-pun Tolak Bantu Semua Orang, Harus Ada Sistem
Melalui akun @SuaraAnies Tim Anies-Sandi mengungkapkan, keputusan Anies tidak memberikan santunan secara personal sebenarnya sama dengan konsep yang diterapkan oleh Ahok sendiri. Alih-alih secara personal, bantuan harus disalurkan melalui sistem sama seperti ucapan Ahok.
Mama punya apotik, orang beli antibiotik datang minta beli seperempat, mana ada antibiotik bisa beli seperempat, itu bikin tambah kebal, tapi dia enggak punya duit. Makanya saya bilang musti ada sistem. Kita enggak mungkin bisa bantu (semua orang). ucap Ahok seperti dikutip dari Film Dokumenter Jadi Jagoan Ala Ahok - Chandra Tanzil (Alm.) dan Amelia Hapsari (In-Docs).
Nenek Mimi Tidak Ditelantarkan Anies
Nenek Mimi juga orang miskin di Jakarta, seperti cerita Ahok di atas.
"Jadi musti ada sistem yang bisa membantu semua orang seperti Nek Mimi. Mulai tahun depan Pemprov DKI ada program Kartu Jakarta Lansia, lansia dapat bantuan Rp. 600 ribu per bulan. Sudah dianggarkan 104,5 Milyar untuk kurang lebih 14 ribu lansia. Nek Mimi salah satunya, sudah dimasukkan ke sistem tersebut." lanjut Tim Anies-Sandi.
Pak Anies cuma bilang, sabar ya, Bu. Sudah gitu aja?
Agar framing kompas makin viral, di-blow-up lah kata-kata yang menyebut "Pak Anies cuma bilang, sabar ya, Bu. Sudah gitu aja," seperti diucapkan Nenek Mimi sembari menirukan hal yang pernah didengarnya saat pertama kali Anies mengunjunginya di rusun.
"Kenapa Anies tidak membantu Nek Mimi ketika mengunjunginya 28 Nov tahun lalu? Karena waktu itu sedang masa kampanye, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada melarang politik uang, kalau dulu Anies ngasih bantuan uang akan bisa dikenai sanksi, Nek Mimi juga akan kena." jelas Tim Anies-Sandi
Nah dari uraian yang dijelaskan Tim Anies-Sandi tersebut nampak jelas, bagaimana peran media membentuk framing yang bisa menjatuhkan karakter Gubernur Anies-Baswedan.
Selama framing-framing itu terus ada, selama itu pula kita akan meluruskannya bersama-bersama. Bersatu kita kuat (redaksi republikin.com)
[republikin]
Mama punya apotik, orang beli antibiotik datang minta beli seperempat, mana ada antibiotik bisa beli seperempat, itu bikin tambah kebal, tapi dia enggak punya duit. Makanya saya bilang musti ada sistem. Kita enggak mungkin bisa bantu (semua orang). ucap Ahok seperti dikutip dari Film Dokumenter Jadi Jagoan Ala Ahok - Chandra Tanzil (Alm.) dan Amelia Hapsari (In-Docs).
Nenek Mimi Tidak Ditelantarkan Anies
Nenek Mimi juga orang miskin di Jakarta, seperti cerita Ahok di atas.
"Jadi musti ada sistem yang bisa membantu semua orang seperti Nek Mimi. Mulai tahun depan Pemprov DKI ada program Kartu Jakarta Lansia, lansia dapat bantuan Rp. 600 ribu per bulan. Sudah dianggarkan 104,5 Milyar untuk kurang lebih 14 ribu lansia. Nek Mimi salah satunya, sudah dimasukkan ke sistem tersebut." lanjut Tim Anies-Sandi.
Pak Anies cuma bilang, sabar ya, Bu. Sudah gitu aja?
Agar framing kompas makin viral, di-blow-up lah kata-kata yang menyebut "Pak Anies cuma bilang, sabar ya, Bu. Sudah gitu aja," seperti diucapkan Nenek Mimi sembari menirukan hal yang pernah didengarnya saat pertama kali Anies mengunjunginya di rusun.
"Kenapa Anies tidak membantu Nek Mimi ketika mengunjunginya 28 Nov tahun lalu? Karena waktu itu sedang masa kampanye, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada melarang politik uang, kalau dulu Anies ngasih bantuan uang akan bisa dikenai sanksi, Nek Mimi juga akan kena." jelas Tim Anies-Sandi
Nah dari uraian yang dijelaskan Tim Anies-Sandi tersebut nampak jelas, bagaimana peran media membentuk framing yang bisa menjatuhkan karakter Gubernur Anies-Baswedan.
Selama framing-framing itu terus ada, selama itu pula kita akan meluruskannya bersama-bersama. Bersatu kita kuat (redaksi republikin.com)
[republikin]