Adem, Ustadz Bachtiar Nasir “Bermesraan” dengan Ketua GP Ansor dan Banser Cirebon
[tajuk-indonesia.com] - Suasana persatuan Islam nan adem terlihat di Cirebon, Jawa Barat.
Ustadz Bachtiar Nasir yang dikenal sebagai Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama saling berangkulan dengan Ketua GP Ansor Cirebon Ujang Bustomi dan Ketua Banser Cirebon Abdurrahman.
Peristiwa ini sesaat sebelum Ustadz Bachtiar Nasir mengisi tablig akbar di Cirebon, Ahad (26/11/2017).
Pada kesempatan ini, seperti dikutip dari AQL News, GP Ansor dan Banser Cirebon menyatakan kesedian mengawal tablig akbar Ustadz Bachtiar Nasir.
Pada kesempatan ini mereka juga berkomitmen merajuk persatuan umat Islam.* [Syaf/voa-islam.com]
Solidaritas Sesama Muslim
Dalam Hadist yang shahih disebutkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Perumpamaan kaum mukminin dalam hal kecintaan, rahmat dan perasaan di antara mereka adalah bagai satu jasad. Kalau salah satu bagian darinya merintih kesakitan, maka seluruh bagian jasad akan ikut merasakannya dengan tidak bisa tidur dan demam” .
Dalam hadist lainnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Muslim yang satu dengan muslim yang lainnya seperti sebuah bangunan, saling menguatkan satu dengan yang lainnya”. Beliau sambil menjalinkan jari-jemari beliau .
Dalam hadist yang lainnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam juga bersabda, “Barangsiapa memenuhi kebutuhan saudaranya muslim, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya”
Hadist-hadist diatas dan dalil-dalil lainnya dari al Qur’an dan as Sunnah menunjukkan pentingnya solidaritas sesama muslim. Hendaknya setiap muslim senantiasa berusaha memperhatikan dan peduli dengan keadaan muslim yang lainnya dimanapun ia berada.
Hakekat dan Wujud dari Solidaritas Islami
Hakekat dan inti dari solidaritas islami adalah tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, saling menjamin, saling berlemah lembut, saling menasehati dalam al kebenaran dan bersabar atasnya. Sebagaimana kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial, yang mana ia memerlukan yang lainnya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Setiap individu manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga diperlukan kerjasama untuk saling melengkapi.
Allah ta’ala berfirman,
وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (QS Al Ma’idah: 2)
Dalam ayat diatas Allah memerintahkan hambaNya untuk selalu tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan dan memperingatkan dari kerjasama dalam perbuatan dosa dan pelanggaran. Ayat diatas bersifat umum, baik dalam perkara-perkara duniawi maupun akhirat. Tidak diragukan lagi hal ini termasuk kewajiban seorang muslim yang paling penting, baik secara individu maupun kelompok. Dengan hal itulah kebaikan akan tercapai bagi kaum muslimin, agama menjadi tegak, problematika-problematikan teratasi, dan barisan mereka menjadi kokoh untuk menghadapi musuh-musuh mereka. Dengan itulah tercapai kebaikan di dunia dan akhirat.
Menjaga Ukhuwah Islamiah
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS Al Hujurat: 10)
Dia ta’ala juga berfirman,
فَاتَّقُواْ اللّهَ وَأَصْلِحُواْ ذَاتَ بِيْنِكُمْ وَأَطِيعُواْ اللّهَ وَرَسُولَهُ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu. dan ta’atlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman (QS al Anfal: 1)
Jelas bahwa kaum muslimin seluruhnya saudara satu dengan yang lainnya, meskipun berbeda-beda warna kulit dan bahasa mereka. Meskipun kampung dan Negara-negara mereka terpencar, Islam telah menyatukan mereka diatas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.[pic]