Ada Orang Gila Ngaku ISIS Coba Terobos Istana Karena Ngebet Ketemu Jokowi
[tajuk-indonesia.com] - Wakil Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Polisi Asep Guntur Rahayu mengemukakan, Basufi Tarsiwan (39), pria yang berupaya menerobos masuk ke Istana Negara pada Senin, 13 November 2017 malam, diduga mengalami gangguan jiwa. Hal itu diketahui berdasarkan bukti rekam medis pria tersebut.
Namun, bukan berarti polisi akan langsung melepas yang bersangkutan. Polisi akan tetap memeriksa kejiwaan Basufi untuk memastikan apakah perbuatannya bisa dipertanggungjawabkan di mata hukum. “Masih didalami dan dipastikan kondisinya kejiwaannya,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Selasa, 14 November 2017.
Seperti diberitakan sebelumnya, Asintel Paspampres Letkol Kav Urip Prihatman mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada pukul 18.00 WIB sore. Dalam keadaan hujan lebat, pelaku seorang diri mendatangi pos penjagaan pintu masuk ke kompleks Istana.
“Pelaku meminta bertemu dengan Presiden Jokowi namun ditolak karena tidak sesuai prosedur,” kata Urip kepada Kompas.com, Senin (13/11/2017).
Meski ditolak, lanjut Urip, namun pelaku yang berusia 39 tahun tersebut tetap memaksa ingin bertemu Presiden. Bahkan, pelaku mengancam Paspampres yang berjaga.
“Pelaku memaksa ingin bertemu Presiden Jokowi dengan malakukan ancaman akan menusuk personel pos jaga dengan menggunakan obeng plat dengan panjang 25 cm yang siap diarahakan kepada petugas jaga istana,” kata Urip.
Pelaku juga, lanjut Urip, berteriak-teriak bahwa dirinya adalah bagian dari Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Pelaku mengaku ingin jihad dan bertemu Jokowi. Bahkan pelaku sempat menantang Paspampres yang berjaga.
“Silakan tembak saya, saya kebal terhadap peluru,” demikian teriak pelaku, seperti yang ditirukan Urip.
Pelaku yang berdomisili di Tangerang ini pun akhirnya dibekukkan oleh personel yang berjaga. Pelaku kemudian diamankan di pos jaga dan dilakukan pemeriksaan. Selanjut pada pukul 21.00 yang bersangkutan diserahkan ke Polsek Gambir.[gm]