To Those Kafirs
[tajuk-indonesia.com] - As a kafir, saya merasa disayang oleh begitu banyak moslem. Not all, off course. Ribuan mujahid mendoakan saya. Andi Tenri (Asprinya Bang Ahmad Riza Patria dari Gerindra), Neno Warisman, Mardani Ali Sera (PKS), Adjie (Asistennya Jamal Mirdad), Munarman, Ratna Sarumpaet, Ustad Zaitun Rasmin, Eggi Sujana dan banyak lagi. Mereka berdoa semoga saya dapet hidayah.
Kecuali Ahmad Dhani Prasetyo. He is too cold. Terlalu cuek. Tapi saya kira, diam-diam dia juga pernah doa agar saya dapet hidayah. Itu sesuatu yang baik.
Saya senang. Haru. Merasa disayang. Diperhatikan lebih. Karena saya non-moslem. But I do believe in God. I’m a Tantrix. Sekali pun tidak mengetahui banyak teori soal Tuhan. Saya merasa ada cosmic entity, sumber dari segala yang tercipta dan tidak tercipta. Sehingga, saya kira saya bukan golongan “mushrikun”.
Jadi, heran banget bila ada non muslim marah-marah, misuh-misuh, ngamuk, dan explode saat disebut kafir. Lah, mereka memang kafir kok.
Kalo ngga mau disebut kafir ya masuk Islam. Bersyahadat, belajar sholat, stop eating pork, sunat, stop zinah dan banyak-banyak berzikir. Simple as that. “Gitu aja repot”, kata Gus Dur.
THE END
Oleh Zeng Wei Jian[gm]