Popularitas Gatot Disebut Pengamat akan Menggerus Prabowo
[tajuk-indonesia.com] - Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menyebut popularitas Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang tengah menanjak, tidak akan berpengaruh pada elektabilitas Presiden Joko Widodo sebagai kandidat presiden pada Pemilu dua tahun mendatang.
Menurut Ray, dibandingkan sosok Jokowi, popularitas Gatot justru berpotensi mengganggu popularitas kandidat lainnya, yaitu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
“Saya baca, yang sedang digerus oleh Gatot Nurmantyo ini sebenarnya bukan Joko Widodo, tapi Prabowo Subianto. Yang berhadap-hadapan ini sebenarnya Gatot dengan Prabowo,” ujar Ray dalam diskusi di Jakarta Selatan, Rabu (5/10).
Ray beranggapan jika Gatot dan Prabowo memiliki dukungan dari basis masyarakat yang sama, yakni kalangan umat Islam. Sejak Pilpres 2014 lalu, mayoritas kalangan umat Islam memang menjadi basis suara utama Prabowo.
“Basis-basisnya sama. Basis masyarakat yang mengidolakan Gatot ini adalah basis-basis yang mendukung Prabowo dulu,” ujar Ray.
Salah satu contoh yang paling mutakhir adalah pernyataan yang diungkapkan oleh sejumlah tokoh asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang cenderung mendukung tindakan atau ucapan Gatot. PKS sendiri merupakan partner Gerindra dalam menjadi oposisi pemerintahan Jokowi-JK.
Ray pun memandang situasi ini sangat dilematis bagi Prabowo karena di satu sisi ia mendapat sosok yang berpotensi untuk jadi mitra penentang Jokowi, tapi di sisi lain justru Gatot dapat menyandera Gerindra pada Pilpres mendatang.
“Soalnya kalau Prabowo tidak memberikan tiket ke Gatot Nurmantyo di 2019, bisa jadi mereka malah yang nanti saling berhadap-hadapan juga dengan Jokowi. Jadi terpecah tiga. Ini tidak menguntungkan bagi Prabowo,” ujarnya menyudahi.[gm]