Panglima TNI: Kalau Ngomong Kasar dan Jelekkan Pancasila, Bukan Ulama


[tajuk-indonesia.com]       -       Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bicara tentang peran ulama dalam menyebarkan nilai dan ajaran Islam. Gatot menyoroti orang-orang yang mengklaim dirinya ulama tapi antiPancasila bahkan cenderung mengadu domba.

“Kalau ada ulama menjelekkan Pancasila, kalau masjid ngomong adu domba, itu bukan ulama. Enggak benar itu,” ucap Panglima TNI di gedung PP Muhammadiyah, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (6/10).
Gatot meminta ulama memberikan ceramah yang mencerahkan. Jangan sampai ceramah yang seharusnya menjadi media dakwah, jutsru jadi ajang propaganda.

“Jadi kalau ada ulama yang ngomong kasar itu bukan ulama itu, jadi kalau kita datang ke suatu masjid kita dengarkan ceramah sejuk itu masjid bener. Kalau keluar masjid kita marah berarti ulamanya enggak bener,” tuturnya.

Gatot mengatakan, peran para kiai dalam berjuang merebut kemerdekaan hingga setelah Indonesia merdeka, begitu besar. Para kiai juga banyak membantu TNI.

“TNI dan Islam tidak pernah lepas. TNI lahir 5 Oktober, tiba-tiba sekutu menyerang. Pak Presiden ngomong tolong ke kiai, muncullah fatwa jihad. Mau pakai meriam apa emang gue pikirin, itulah kekuatan ini lah yg harus kita jaga,” kata Gatot.[gm]









Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :