Nah Loh! Jokowi Pusing Ada Banyak UU, Padahal Banyak UU Berasal Jokowi Sendiri
[tajuk-indonesia.com] - Presiden Jokowi meminta DPR membuat produk UU yang berkualitas, meskipun sedikit. Jokowi mengaku dirinya cukup dipusingkan dengan banyaknya aturan atau regulasi yang ada di Indonesia.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah pun angkat bicara menanggapi keluhan Jokowi tersebut. Justru, kata dia, pernyataan Presiden Jokowi bertolak belakang dengan apa yang terjadi.
“Mungkin Pak Jokowi tidak dapat berita bahwa 75 persen Prolegnas (Program Legislasi Nasional) itu berasal dari eksekutif (pemerintah). Justru, Pak Jokowi paling banyak yang memasukkan RUU (Rancangan Undang-Undang) ke DPR,” kata Fahri saat dihubungi awak media, Rabu (25/10/2017), dilansir Teropong Senayan.
Fahri pun membeberkan bahwa dalam Prolegnas tahun 2015-2019, Pemerintah mengusulkan sebanyak 51 RUU. Belum lagi RUU yang diusulkan bersama DPR dan RUU Kumulatif.
“Itu mungkin dia yang nggak paham, jadi yang paling banyak memesan UU itu dari eksekutif,” ujar Fahri.
Bahkan, dirinya menyarankan kalau Presiden Jokowi tidak mau dibuat pusing atau repot, maka jangan memasukan lagi usulan RUU ke DPR. Sebab menurutnya yang paling banyak ngasih kerjaan ke DPR Presiden Jokowi.
Sebelumnya, saat menghadiri acara Rembuk Nasional 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (23/10),
Presiden Jokowi menyoroti banyaknya aturan atau regulasi yang ada di Indonesia. Bahkan dia meminta kepada DPR tak perlu membuat terlalu banyak regulasi, yang penting regulasi yang dibuat berkualitas.
“Saya masih pusing mengatasi 42 ribu aturan ini. Saya minta pakar hukum urusi 42 ribu ini. Paling tidak separuh hilang, untuk mempercepat lari kita,” kata Presiden Jokowi.[gm]
Fahri pun membeberkan bahwa dalam Prolegnas tahun 2015-2019, Pemerintah mengusulkan sebanyak 51 RUU. Belum lagi RUU yang diusulkan bersama DPR dan RUU Kumulatif.
“Itu mungkin dia yang nggak paham, jadi yang paling banyak memesan UU itu dari eksekutif,” ujar Fahri.
Bahkan, dirinya menyarankan kalau Presiden Jokowi tidak mau dibuat pusing atau repot, maka jangan memasukan lagi usulan RUU ke DPR. Sebab menurutnya yang paling banyak ngasih kerjaan ke DPR Presiden Jokowi.
Sebelumnya, saat menghadiri acara Rembuk Nasional 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (23/10),
Presiden Jokowi menyoroti banyaknya aturan atau regulasi yang ada di Indonesia. Bahkan dia meminta kepada DPR tak perlu membuat terlalu banyak regulasi, yang penting regulasi yang dibuat berkualitas.
“Saya masih pusing mengatasi 42 ribu aturan ini. Saya minta pakar hukum urusi 42 ribu ini. Paling tidak separuh hilang, untuk mempercepat lari kita,” kata Presiden Jokowi.[gm]