Golkar Setuju JK Cawapres Jokowi di Pilpres 2019, Capreskan Panglima TNI?


[tajuk-indonesia.com]         -         DPP Partai Golkar memberikan lampu hijau kepada Wakil Presiden Jussuf Kalla (JK) untuk menjadi cawapres bagi Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.

Hal itu disampaikan Ketua DPP Partai Golkar, Roem Kono menanggapi hasil survei terbaru Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Minggu, (8/10).

Dalam survei tersebut, duet Jokowi-JK masih dikehendaki di Pilpres 2019.

Karena itu, Roem Kono menengaskan Golkar sampai hari ini masih berkomitmen mendukung Jokowi sebagai calon presiden di Pilpres 2019.

“Iya (Jokowi), itu adalah posisi kita saat ini,” ujar Roem Kono di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Minggu (8/10).

Di sisi lain, Golkar juga menyerahkan sepenuhnya urusan siapa yang akan menjadi cawapres nantinya di tangan Jokowi.
Jika memang Jokowi menginginkan JK tetap mendamping, maka Golkar akan memberikan lampu hijau.

“Wakilnya pasti yang terbaik, soal apakah Pak JK kan dikembalikan ke beliau (Jokowi), apakah bersedia atau tidak,” terangnya.

Seperti diketahui, hasil survei KedaiKOPI menyatakan sebanyak 15, 1 persen masyarakat masih ingin agar Jokowi tetap berduet Jusuf Kalla.

“Rakyat masih menempatkan nama M. Jusuf Kalla di tempat teratas 15,1 persen sebagai cawapres Jokowi,” jelas Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio dalam keterangannya.

Selain nama JK, ada juga yang memilih agar Jokowi berdampingan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mencapai 13,4 persen.

Sementara keinginan responden melihat duet Jokowi-Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berada di angka 12 persen.

Sedangkan Jokowi-Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sebanyak 10,1 persen.

Tak ketinggalan, duet Jokowi-Agus Harimurti Yudhoyono dipercaya 7,5 persen responden dan duet Jokowi-Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebanyak 6 persen.

Selain itu, ada juga duet bersama Sri Mulyani (4,8 persen), Kepala BIN Budi Gunawan (0,8 persen) dan nama-nama lainnya (13,8 persen). Sisanya menjawab tidak tahu.

Adapun pengambilan data survei dilakukan dengan wawancara tatap muka yang melibatkan 800 responden. Survei digelar mulai dari 8 hingga 27 September 2017.

Margin of error (MoE) survei ini plus minus 3,5 persen.   [psi]















Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :