Waketum Gerindra: Komunis Tak Akan Bangkit Karena Jokowi Sangat Neolib
[tajuk-indonesia.com] - Sebagian masyarakat akan menggelar aksi demo 299 mulai hari ini, Kamis (28/9). Aksi itu bertujuan untuk menolak Perppu Ormas dan menolak kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengakui bahwa mekanisme penolakan atas Perppu Ormas harusnya dilakukan oleh sidang paripurna DPR RI. Karenanya dia mengatakan bahwa aksi demo di jalan sulit akan berhasil.
"Kecuali Aksi 299 dengan jumlah massa yang besar berhasil menduduki gedung DPR RI dan memaksa DPR untuk membatalkan Perppu Ormas yang dikeluarkan Pemerintah Joko Widodo," katanya seperti dilansir RMOL, Kamis (28/9).
Lebih lanjut kata dia, masyarakat yang menolak kebangkitan PKI sebetulnya hal yang lumrah. Namun dia mengaku hingga saat ini tidak percaya bahwa PKI akan bangkit. Sebab pemerintahan Jokowi justru merupakan antitesa dari ideologi komunis.
"Dimana pemerintahan Joko Widodo saat ini justru sangat neolib dan liberal ya," imbuhnya.
Meski demikian, dia mengakui bahwa ajaran komunis di Indonesia pasti masih ada. Ideologi komunis saat ini sudah mengalami modernisasi dan berubah menjadi ajaran yang hanya digunakan untuk melawan kapitalis dan neolib saja.
"Tetapi kita sebagai negara yang berideologi Pancasila harus selalu waspada dengan bangkitnya Ajaran Komunis. Nah salah satunya sesuai arahan Joko Widodo kalau ada ajaran komunis bangkit langsung kita gebuk," imbuhnya.
Salah satu cara untuk yang paling efektif untuk menggebuk PKI adalah seperti yang dilakukan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Panglima TNI secara cerdas yaitu nonton bareng Film G30S PKI agar Masyarakat bisa mengerti tentang ideologi Komunis yang tidak sejalan dengan Pancasila," tandasnya.
Lebih lanjut menurut dia, aksi 299 juga seharusnya membawa agenda berupa mendesak agar politik ekonomi Pancasila yang berlandaskan pasal 33 UUD 1945 asli dijalankan oleh Joko Widodo dengan komitmen sesuai cita-cita trisakti dan nawacita.
"Karena sekarang Joko Widodo sudah melenceng jauh dari trisakti dan nawacita. Dimana pemerintah Joko Widodo gagal menerapkan politik berdikari dalam hal kedaulatan keuangan negara, dan berubah jadi berdiri di kasnya orang luar negeri (Berdikari) alias ngutang terus sebanyak-banyaknya," demikian Fadli Zon. [ito]
"Dimana pemerintahan Joko Widodo saat ini justru sangat neolib dan liberal ya," imbuhnya.
Meski demikian, dia mengakui bahwa ajaran komunis di Indonesia pasti masih ada. Ideologi komunis saat ini sudah mengalami modernisasi dan berubah menjadi ajaran yang hanya digunakan untuk melawan kapitalis dan neolib saja.
"Tetapi kita sebagai negara yang berideologi Pancasila harus selalu waspada dengan bangkitnya Ajaran Komunis. Nah salah satunya sesuai arahan Joko Widodo kalau ada ajaran komunis bangkit langsung kita gebuk," imbuhnya.
Salah satu cara untuk yang paling efektif untuk menggebuk PKI adalah seperti yang dilakukan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Panglima TNI secara cerdas yaitu nonton bareng Film G30S PKI agar Masyarakat bisa mengerti tentang ideologi Komunis yang tidak sejalan dengan Pancasila," tandasnya.
Lebih lanjut menurut dia, aksi 299 juga seharusnya membawa agenda berupa mendesak agar politik ekonomi Pancasila yang berlandaskan pasal 33 UUD 1945 asli dijalankan oleh Joko Widodo dengan komitmen sesuai cita-cita trisakti dan nawacita.
"Karena sekarang Joko Widodo sudah melenceng jauh dari trisakti dan nawacita. Dimana pemerintah Joko Widodo gagal menerapkan politik berdikari dalam hal kedaulatan keuangan negara, dan berubah jadi berdiri di kasnya orang luar negeri (Berdikari) alias ngutang terus sebanyak-banyaknya," demikian Fadli Zon. [ito]