Ups..! Dapat Tekanan Internasional, Suu Kyi akan Cari Bantuan untuk Muslim Rohingya?
[tajuk-indonesia.com] - Setelah lama bungkam di tengah kecaman dunia internasional terhadap krisis di Rakhine, Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi akhirnya bereaksi. Perempuan berusia 72 tahun itu bahkan disebut-sebut sedang mencari bantuan untuk daerah-daerah yang dihuni Muslim Rohingya yang terkena dampak kekerasan.
Hal itu disampaikan Pemimpin Mayoritas Senat Amerika Serikat (AS), Mitch McConnell, di Washington. Politikus Partai Republik itu mengaku sudah berbincang langsung dengan Suu Kyi lewat telefon. Penerima Nobel Perdamaian itu disebut sepakat pentingnya peningkatan akses bantuan ke Rakhine.
“Suu Kyi sepakat bahwa ada kebutuhan mendesak dan peningkatan akses bantuan kemanusiaan ke kawasan, terutama oleh Palang Merah Internasional, dan dia memastikan akan melakukannya hingga akhir,” terang Mitch McConnell di hadapan Senat, melansir dari Reuters, Jumat (15/9/2017), dikutip Okezone.
Pria asal Kentucky itu diketahui memiliki ikatan dengan Aung San Suu Kyi selama bertahun-tahun. Ia mengatakan, Suu Kyi ingin bahwa pelanggaran hak asasi manusia (HAM) perlu diperhatikan. McConnell sebelumnya sering melontarkan kritikan terhadap resolusi yang diajukan di Senat AS bahwa Suu Kyi harus berbuat lebih untuk penduduk minoritas di Rakhine.
Sebagaimana diketahui, serangan yang dilakukan oleh militan Rohingya terhadap pos-pos keamanan pada 25 Agustus memicu militer untuk melakukan operasi. Agresi tersebut telah setidaknya membuat 4.000 orang tewas, lebih dari 6.800 unit rumah hancur, dan sekira 400 ribu warga Muslim Rohingya lari menyelamatkan diri ke Bangladesh.
Aung San Suu Kyi menjadi sasaran kritik yang dilontarkan tokoh dunia karena dianggap tidak mengecam pelanggaran HAM terhadap warga Rohingya saat militer melancarkan serangan hebat. Bahkan, Nobel Perdamaian atas nama Suu Kyi diminta untuk dicabut.
PBB sendiri pada Kamis 14 September sudah meminta bantuan besar-besaran bagi hampir 400 ribu warga Rohingya yang mengungsi ke Bangladesh. Ada kekhawatiran bahwa jumlah it uterus meningkat jika Myanmar tidak mengakhiri keadaan yang banyak disebut sebagai pembersihan etnis. [hkc]
Pria asal Kentucky itu diketahui memiliki ikatan dengan Aung San Suu Kyi selama bertahun-tahun. Ia mengatakan, Suu Kyi ingin bahwa pelanggaran hak asasi manusia (HAM) perlu diperhatikan. McConnell sebelumnya sering melontarkan kritikan terhadap resolusi yang diajukan di Senat AS bahwa Suu Kyi harus berbuat lebih untuk penduduk minoritas di Rakhine.
Sebagaimana diketahui, serangan yang dilakukan oleh militan Rohingya terhadap pos-pos keamanan pada 25 Agustus memicu militer untuk melakukan operasi. Agresi tersebut telah setidaknya membuat 4.000 orang tewas, lebih dari 6.800 unit rumah hancur, dan sekira 400 ribu warga Muslim Rohingya lari menyelamatkan diri ke Bangladesh.
Aung San Suu Kyi menjadi sasaran kritik yang dilontarkan tokoh dunia karena dianggap tidak mengecam pelanggaran HAM terhadap warga Rohingya saat militer melancarkan serangan hebat. Bahkan, Nobel Perdamaian atas nama Suu Kyi diminta untuk dicabut.
PBB sendiri pada Kamis 14 September sudah meminta bantuan besar-besaran bagi hampir 400 ribu warga Rohingya yang mengungsi ke Bangladesh. Ada kekhawatiran bahwa jumlah it uterus meningkat jika Myanmar tidak mengakhiri keadaan yang banyak disebut sebagai pembersihan etnis. [hkc]